Cuaca Panas Ekstrem saat Jambore di Korsel, 3 Negara Pulangkan Anak Pramuka
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F08%2F05%2Fjambore_pramuka.jpg)
SEOUL, iNews.id - Jambore Pramuka Dunia yang digelar di Korea Selatan terganggu karena cuaca panas ekstrem. Singapura, Amerika Serikat dan Inggris menarik perwakilan pramukanya.
Suhu di Korsel mencapai 35 derajat Celsius. Melansir dari Reuters, Sabtu (5/8/2023), ratusan anak sempat pingsan karena kepanasan.
Lokasi jambore di kawasan pantai reklamasi juga menyebabkan panas tidak tertahankan karena tidak ada pohon. Sejumlah AC dan pendingin dipasang oleh pemerintah Korsel untuk mencegah kasus ratusan orang pingsan terulang.
Salah orang tua dari AS, Kristin Sayers mengungkapkan sudah mengeluarkan dana hampir Rp100 juta agar anaknya bergabung di acara yang dihadiri puluhan ribu pramuka dari seluruh dunia.
"Kami sangat merasa rugi karena uang yang sudah dikeluarkan," katanya.
Sementara itu, Filipina dan Argentina tetap mempersilakan pramukanya untuk mengikuti acara tersebut.
"Kami melihat ada perbaikan fasilitas," kata Presiden Pramuka Argentina Marina Rustan.
Sebelumnya, 108 remaja pingsan selama Jambore. Peserta Pramuka itu berasal dari seluruh dunia yang kebanyakan kaget dengan suhu mencapai 38 derajat Celsius di Buan, Korsel.
Salah satu panitia Jambore Choi Chang-haeng mengatakan sebagian besar anak-anak sudah pulih.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar