Hadapi El Nino, Indonesia Disarankan Investasi Sektor Pertanian di Luar Negeri
Jakarta, Beritasatu.com - Fenomena El Nino dapat berdampak pada pasokan komoditas dan meningkatkan inflasi terutama pada komoditas pangan. Sektor pertanian perlu diperkuat, salah satunya dengan berinvestasi di luar negeri. Demikian disampaikan ekonom Universitas Indonesia, Chatib Basri.
“Saya melihat bahwa risiko dari El Nino bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Ketika El Nino terjadi pada tahun 1998, suplai pangan berkurang, dan itu berdampak luar biasa pada inflasi," ujar Chatib Basri dalam acara Investor Daily Roundtable di Pelataran Senayan pada Senin (31/7/2023).
Oleh karena itu, pemerintah diharapkan untuk memperkuat sektor pertanian sebagai langkah antisipasi terhadap dampak El Nino. Chatib menyarankan agar pemerintah bisa melakukan impor komoditas pangan untuk menjaga stabilisasi harga pangan.
BACA JUGA
“Stabilisasi harga termasuk dalam upaya untuk mempertimbangkan impor pangan, saya kira itu adalah langkah penting. Jika India membatasi ekspor, maka kita harus mencari sumber pangan dari negara-negara ASEAN,” tambah Chatib.
Salah satu cara untuk memperkuat sektor pertanian adalah dengan melakukan investasi di luar negeri, seperti mendirikan pabrik di negara lain. Dengan begitu, walaupun impor komoditas pangan dilakukan, tetapi masih berasal dari perusahaan Indonesia. Chatib mencontohkan bahwa Indonesia dapat berinvestasi dalam sektor pertanian di negara-negara, seperti Vietnam dan Myanmar.
“Jadi, jika suatu saat kita membutuhkan beras, kita bisa mengimpor dari perusahaan kita yang ada di negara tersebut. Konsep self-sufficient adalah bukan hanya memproduksi secara lokal tetapi juga memiliki perusahaan di luar negeri, dengan cara ini Indonesia menjadi pemain dalam jaringan regional," jelas Chatib.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, juga mengungkapkan pentingnya koordinasi dalam menjaga inflasi dari tingkat pusat hingga ke daerah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara bulanan atau month to month pada Juli 2023 sebesar 0,21%. Inflasi secara tahunan year on year sebesar 3,08% dan tingkat inflasi tahun kalender Juni 2023 sebesar 1,45%.
Komentar
Posting Komentar