Jembatan Terputus, Warga Tambakrejo Bojonegoro Nekat Lintasi Kali dengan Motor
Bojonegoro, Beritasatu.com – Akibat jembatan terputus sejak November 2022, warga di kawasan hutan Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, nekat melintasi kali dengan motor. Tidak hanya pria, wanita pun terpaksa melintas kali dengan mengendarai motor.
Mereka harus bersusah payah menyeberangi kali dengan jalan setapak menuruni tepi agar tetap dapat menjalankan aktivitas harian.
Saat berangkat ke ladang, berbelanja di pasar, pergi ke puskesmas, dan mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah, harus melewati kali itu.
Mau tidak mau, mereka harus melintasi kali tersebut, seperti terlihat pada Senin (31/7/2023).
Namun, banyak sepeda motor yang terjebak di pasir kali saat menanjak, dan akhirnya harus didorong agar berhasil naik ke tepi.
Cara tersebut sudah menjadi pilihan mereka setiap hari sejak musim kemarau dimulai.
Di saat anak-anak sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK) dari lingkungan itu berangkat ke sekolah, ibu-ibu harus menggendong anak-anak untuk menyeberangi kali. Setelah itu, baru ibu-ibu tersebut dapat memacu kendaraan motornya hingga mencapai tepi kali.
Hal yang sama terjadi ketika ada warga atau anak-anak yang sakit. Mereka harus digendong agar dapat sampai ke tepi seberang. Meskipun demikian, tak terlihat sedikit pun mereka mengeluh.
Pada musim penghujan lalu, mereka tetap menjalankan rutinitasnya meski debit air kali tinggi. Meski medan sulit, mereka tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari, walaupun tak sedikit warga yang terpeleset.
Di lingkungan tempat tinggal mereka, yang dihuni oleh lebih dari 50 keluarga, tidak lagi terdapat jembatan penghubung yang mempermudah akses menuju desa maupun pusat kota kecamatan.
Jembatan satu-satunya yang dimiliki oleh warga di RT 17 dan RT 18 RW 4 di Dusun Belah, Desa Turi, sudah terputus sejak awal November 2022.
"Jembatan kami sudah putus sejak awal November 2022. Meski terputus, kami tetap melanjutkan aktivitas kami. Saat musim kemarau seperti sekarang, kami sedikit lebih mudah menyeberangi kali. Tetapi tetap harus berhati-hati karena terkadang ban kendaraan motor kita ngosel (berputar di tempat) saat melewati kali karena terjebak di pasir," jelas Yayuk Suhartin, warga setempat.
Jembatan setengah lingkaran dengan panjang sekitar 25 meter dan lebar 4 meter itu putus karena rapuh.
Mereka berharap pemerintah dapat memperbaiki jembatan rusak tersebut, sehingga aktivitas kembali normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar