Kemenkeu Hemat Rp1,5 T saat Pandemi Berkat Pangkas Rapat Dkk
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bisa dipangkas Rp1,56 triliun berkat pola kerja baru di 2020-2022, termasuk meniadakan rapat fisik.
"Menghemat berbagai rapat-rapat pertemuan sehingga biaya konsumsi turun Rp290 miliar. Kalau dulu selalu meeting, berarti ada ruangan menggunakan AC dan kemudian ada konsumsi. Sekarang kita bisa melakukan meeting secara sangat efisien, tapi partisipasi tinggi," kata Ani, sapaan akrabnya, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/8).
Selain itu, ada pengendalian belanja birokrasi yang menghemat Rp501,51 miliar. Lalu, konsolidasi pengadaan laptop dan pelaksanaan kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) memangkas Rp140,83 miliar.
Kemudian, digitalisasi proses bisnis mampu mengurangi pengeluaran anggaran sebesar Rp90,50 miliar. Kemenkeu juga melakukan prioritas pembentukan tim yang mampu menghemat Rp13,69 miliar.
"Pembayaran belanja pegawai yang sekarang diadministrasikan secara terpusat menyebabkan efisiensi dan kepastian. Membuat juga penghematan manajemen belanja pegawai dan pembayaran gajinya Rp4,81 miliar," lanjut Ani.
Selanjutnya, penghematan juga berasal dari optimalisasi anggaran penanganan pandemi covid-19 yang memangkas pengeluaran APBN senilai Rp95,30 miliar. Terakhir, Bendahara Negara menyebutkan negative growth dari pegawai Kemenkeu sanggup menghemat Rp429,45 miliar.
Di lain sisi, Ani secara khusus menyoroti pelaksanaan anggaran Kemenkeu di 2022. Khusus untuk belanja kementerian, ia menjelaskan efisiensi dilakukan di berbagai sektor.
"Jumlah pegawai yang terus kita turunkan sesuai kebutuhan kita. Belanja barang kita coba kita efisienkan dari sisi penggunaan IT dengan cara pola kerja baru simplifikasi dari proses bisnis sehingga belanja barang dan birokrasi bisa kita hemat atau efisienkan," tutupnya.
Komentar
Posting Komentar