Diposting oleh
Gudang Informasi
pada tanggal
Featured
Pilihan
Sepak Bola
Sepak Bola Indonesia
Timnas Belanda
Timnas Rumania
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Asep Guntur, menyatakan buronan Harun Masiku tidak lagi berada di Indonesia. Pernyataan Asep itu berbeda dari pernyataan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Pol Krishna Murti sebelumnya yang menyatakan Harun berada di Indonesia.
Asep menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi bahwa Harun sudah tidak berada di Indonesia. Dia menduga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu keluar lewat jalur ilegal.
“Memang perlintasan terahir yang tercatat di imigrasi itu saat masuk. Tidak tercatat kembali yang bersangkutan keluar dari indonesia. Kami menduga yang bersangkutan tidak melalui jalur resmi. Karena kami setelah itu mendapat infomrasi ada di negara tetangga,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Asep enggan mendetailkan dimana Harun berada saat ini. Berdasarkan penelusuran KPK, Asep menyatakan Harun berada di salah satu negara Asean.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti menyatakan Harun Masiku saat ini sedang bersembunyi di dalam negeri. Krishna menyatakan bahwa hal itu mereka ketahui berdasarkan data pelintasan yang dilakukan oleh tersangka kasus suap terhadap Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan tersebut.
“Ada data pelintasan bahwa yang bersangkutan di dalam negeri. Data pelintasan terakhir, dugaan kami, dia bersembunyi di dalam tidak seperti rumor yang mengatakan dia di luar negeri,” kata Krishna di Gedung Merah Putih KPK pada 7 Agustus 2023.
Berdasarkan data perlintasan, Krishna menyatakan Harun memang sempat melakukan penerbangan ke luar negeri pada 16 Januari 2020, delapan hari setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Akan tetapi dia kemudian kembali ke Indonesia sehari kemudian.
Khrisna menyatakan Harun saat itu bisa pergi ke luar negeri karena belum ada red notice. Dia menyatakan saat itu pihaknya belum mendapat permohonan dari KPK agar mereka memohon penerbitan red notice ke Interpol.
Perburuan terhadap Harun Masiku bermula ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan atau OTT soal perkara ini pada 8 Januari 2020. Dalam OTT itu, Tim KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat sebagai tersangka. Para tersangka itu adalah Harun, Wahyu Setiawan, eks Anggota Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, dan kader PDIP Saeful Bahri. Harun disebut melakukan penyuapan agar menjadi anggota DPR RI dari jalur Pergantian Antar Waktu (PAW).
Saat itu, KPU sedang membahas soal PAW untuk Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia. Berdasarkan perhitungan KPU, kursi Nazaruddin seharusnya diduduki Riezky Aprilia karena dianggap sebagai pemilik suara terbanyak kedua di Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I. Akan tetapi rapat PDIP lebih memilih Harun yang menduduki posisi tersebut. Harun Masiku lantas disebut memberikan suap kepada Wahyu Setiawan lewat Agustiani dan Saeful.
AKHMAD RIYADH
Ketua DPP PDIP Said Abdullah memastikan bGanjar Pranowo bakal meneruskan semua program warisan Presiden Jokowi, jika terpilih sebagai presiden pada 2024.
Sandiaga Uno menyatakan PPP akan istikomah dalam mewujudkan kerja sama politik dengan PDIP.
PDIP menyatakan Ganjar Pranowo tak pernah tersandung masalah pelanggaran HAM dan tak lari ke luar negeri.
KPK telah menyelesaikan pelimpahan tahap kedua terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan dua anak buahnya hari ini.
Ketua DPRD DKI meminta alokasi anggaran kunjungan kerja ke luar negeri bagi anggota DPRD. Dia membandingkan dengan kunker ke Brebes, Tangsel, Bogor.
Presiden Jokowi menyatakan Kaesang Pangarep tidak akan maju di Pilkada Depok 2024. Apa komentar PSI dan PDIP?
Paulus Tannos disebut telah menjadi warga negara Afrika Selatan. KPK kesulitan untuk menangkapnya.
Keberadaan Harun Masiku masih misteri sejak ditetapkan sebagai buronan KPK. Begini Yasonna Laoly dan Firli Bahuri ngotot 3 tahun lalu.
Kepala Basarnas Henri Alfiandi dan anak buahnya mengaku menerima suap saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK Rabu lalu.
Harun Masiku 3 tahun lebih menjadi buronan KPK. Politikus PDIP itu kemudian hilang, pekan ini Irjen Krishna Murti sebut ia sembunyi di dalam negeri.
Komentar
Posting Komentar