Kualitas Udara di Pontianak Buruk, Pasien ISPA Meningkat
Pontianak, Beritasatu.com - Kualitas udara di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, semakin memburuk akibat kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan di Kabupaten Kubu Raya. Dampak buruk dari kondisi udara ini terlihat dari peningkatan jumlah pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Peningkatan kunjungan pasien yang melakukan pemeriksaan ISPA terjadi di Puskesmas Kampung Bali, Kecamatan Pontianak Tenggara. Jumlah pasien mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasanya, yakni dengan rata-rata peningkatan harian mencapai 50%.
Kepala UPT Puskesmas Kampung Bali, Popong Solihat mengatakan,"Peningkatan ini terjadi, terutama saat musim pancaroba seperti saat ini."
Solihat menjelaskan, berdasarkan hasil penyaringan awal, banyak warga yang mengeluhkan sakit tenggorokan, batuk pilek, dan bahkan sesak napas. Gejala-gejala ini diduga berasal dari paparan udara yang tercemar akibat kabut asap.
"Banyak yang mengeluhkan gejala flu, batuk, dan sakit tenggorokan. Inilah sebabnya mengapa kasus ISPA meningkat. Bahkan beberapa petugas kesehatan juga terkena dampaknya," ujarnya.
Meskipun begitu, Solihat menegaskan bahwa peningkatan kasus ISPA ini masih dalam tahap ringan dan belum mencapai tingkat keluhan yang serius. Meskipun begitu, hal ini tetap perlu diwaspadai mengingat kabut asap masih berlanjut.
"Tren kasusnya terus meningkat. Keluhan ISPA ini terjadi pada semua kelompok umur, baik anak-anak maupun dewasa," katanya.
Solihat juga menginstruksikan petugas di puskesmas untuk memberikan edukasi kepada warga mengenai bahaya kualitas udara saat ini. Warga juga dianjurkan untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
"Kami memberikan penyuluhan di tingkat RT/RW dan juga di sekolah-sekolah, untuk mendorong penggunaan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah," tambahnya.
Berdasarkan data dari aplikasi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Net pada Rabu (16/8/2023) pukul 15.00 WIB, konsentrasi partikulat PM 2,5 di Pontianak mencapai 245 mikrogram per meter kubik. Angka ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Pontianak termasuk dalam kategori sangat tidak sehat.
Kondisi udara seperti ini dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi populasi yang terpapar.
Komentar
Posting Komentar