Pembakaran Sampah Liar di Tangsel Diduga Sebabkan Anak Terserang ISPA
Jumat, 04 Agu 2023 13:17 WIB
Ilustrasi. Seorang anak di Tangsel terjangkit ISPA diduga karena asap pembakaran sampah liar di sekitar tempat tinggalnya. (iStockphoto)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Jakarta, CNN Indonesia --
Pembakaran sampah liar di sekitar pemukiman warga dan RSUD Kota Tangerang Selatan diduga menyebabkan seorang anak mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Bunga Cempaka, ibu dari anak yang diduga ISPA itu, mengaku buah hatinya terkena penyakit tersebut karena menghirup udara yang berkualitas buruk.
"Sekarang (anak) sudah membaik, sebelumnya napas dia terengah-engah meski tak memiliki asma dan di bagian dadanya memiliki cekungan," ujar Bunga dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Rabu (2/8).
Ia mengatakan anaknya mendapat perawatan berupa uap atau nebulizer saat pertama kali dilarikan ke UGD. Lalu, anaknya melakukan tes toraks dan tes darah.
"Saat melakukan pengecekan tes darah dokter menerangkan bahwa itu ISPA. Anak saya bisa empat kali nebu, tapi semalam sudah dikurangi jadi tiga kali saja lalu diberi antibiotik dan infus," tuturnya.
Bunga mengaku sudah bertanya kepada dokter soal penyebab anaknya mengalami ISPA. Menurut keterangan yang dia dapatkan, kondisi anaknya tersebut disebabkan oleh udara.
"Memang dokter bilang faktornya adalah udara. Akan tetapi, soal pastinya ini sudah lama atau karena asma, dokter tidak menjelaskan itu. Yang jelas karena udara," kata dia.
Dia pun bercerita banyak warga lain yang mengeluhkan hal yang sama. Menurut Bunga, sejumlah siswa di sekolah anaknya juga silih berganti jatuh sakit karena masalah pernapasan.
"Di sekolah anak saya, silih berganti anak-anak izin sakit karena pernafasan, ada yang beberapa terserang asma dan dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Menurut temuannya di lapangan, Bunga menduga penyakit ISPA yang diderita anaknya disebabkan pembakaran sampah yang letaknya hanya 500 meter dari rumah.
Ia mengaku sudah menghampiri lokasi tersebut dan bertanya soal kepemilikan lahan pembakaran sampah tersebut kepada warga sekitar, tetapi tak ada yang mengaku.
"Rumah saya kurang lebih 500 meter dari pembakaran sampah. Asapnya tidak terlalu besar namun terlihat dari rumah. Mungkin karena rutin dilakukan sehingga efeknya terjadi sekarang," ujar dia.
Bunga pun telah melaporkan kejadian tersebut kepada RT dan RW setempat. Namun, dia mengaku belum mendapatkan respons dari RT dan RW.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan telah melakukan penindakan lapangan dan memperingati seorang warga yang melakukan pembakaran sampah di sekitar RSUD Tangsel. Kegiatan itu diunggah di akun Instagram @humaskotatangsel.
Dalam video tersebut, seorang warga yang diduga melakukan pembakaran sampah diberi peringatan agar tak mengulangi perbuatannya di lain hari oleh dinas lingkungan hidup.
"Telah dilakukan penindakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan mendatangi langsung lokasi yang disebut tempat pembakaran sampah terjadi," bunyi tulisan di unggahan tersebut.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie juga mengunggah sebuah foto bergambar tumpukan sampah dan memperingatkan masyarakat agar tak membakar sampah sembarangan.
CNNIndonesia.com sudah mengontak Benyamin untuk meminta tanggapannya secara langsung. Namun, dia belum merespons.
(psr/tsa)
Komentar
Posting Komentar