Satu Pelajar SMP Jadi Korban Bullying, Ponpes di Gresik Tarik 105 Santri
Gresik, Beritasatu.com - Sekolah di Kabupaten Gresik mengalami insiden memalukan. Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bahrul Ulum di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik yang juga merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Maghfur Sekapuk menjadi korban perundungan atau bullying oleh sejumlah siswa. Korban yang berinisial A terluka karena dikeroyok. Salah satu santrinya mendapatkan perundungan, pihak Ponpes Al Maghfur menarik semua santrinya dari sekolah tersebut.
Perundungan ini dimulai saat sejumlah siswa sedang bermain sepak bola di halaman sekolah selama jam istirahat pada Senin (7/8/2023). Tiba-tiba, terjadi pertengkaran antara A dengan seorang pelajar lainnya. Keduanya akhirnya dibawa ke ruang guru untuk dimediasi dan didamaikan.
Namun, setelah mediasi berakhir, A dibawa oleh sekelompok siswa ke ruang kelas di lantai dua. Di sana, A menjadi korban pengeroyokan yang menyebabkannya mengalami luka parah. Aksi pengeroyokan ini hanya berakhir setelah seorang pengurus pondok pesantren (Ponpes) Al Maghfur Sekapuk, yang juga siswa kelas III SMA Bahrul Ulum, datang ke tempat kejadian.
"Anak itu dipukuli dan dikeroyok oleh sejumlah siswa di dalam kelas hingga jatuh tak berdaya. Kepala pondok yang mendengar insiden ini langsung datang dan memisahkan mereka. Saat ini, korban sedang dalam pemulihan di rumah dan masih mengalami trauma," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Maghfur Sekapuk, KH. Ainur Rofiq, kepada Beritasatu.com, Sabtu (12/8/2023).
Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar