Pertamina Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Jet Ramah Lingkungan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1691103813-1600x1066.webp)
Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading tengah mengembangkan sustainable aviation fuel (SAF), atau bahan bakar ramah lingkungan mesin jet untuk pesawat komersial. Pada tahap awal, SAF telah lolos untuk kebutuhan static test.
“Pertamina Patra Niaga menyalurkan SAF sebagai inovasi bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi industri penerbangan,” jelas Direktur Pemasaran Pusat & Niaga, Maya Kusmaya dikutip Antara,
Dia mengatakan komitmen awal dukungan Pertamina Patra Niaga ini dilakukan melalui penerimaan sekitar 80.000 liter SAV di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI), Banten dari Kilang Cilacap. "SAF ini digunakan untuk serangkaian tes, yang terakhir untuk kebutuhan static test mesin jet CFM56-7B yang biasa digunakan pada pesawat komersil di fasilitas test cell milik PT GMF Aeroasia, anak usaha Garuda Indonesia sebesar 25.000 liter," kata dia.
Maya mengatakan static test SAF menunjukkan hasil baik, yakni tidak didapatkan perbedaan signifikan pada response engine dengan hasil tes bahan bakar aviasi jet-A1 yang selama ini disalurkan Pertamina Patra Niaga. “Kualitas SAF jika dilihat dari static test cukup serupa, sehingga bisa dilanjutkan ke tes selanjutnya, mulai ground test hingga flight test," kata dia.
Dia mengatakan hal ini merupakan milestone terbaru pengembangan SAF mengingat pengujian sebelumnya hanya di pesawat militer. "Kita akan mulai bergerak untuk di pesawat komersil, dan kami siap menyediakan SAF untuk seluruh rangkaian uji,” terangnya.
Maya meneruskan bahwa penyaluran SAF ini juga sudah masuk dalam agenda dunia, karena beberapa bandara di dunia dan maskapai telah menggunakan SAF.
Dia mengatakan meski masih dalam tahapan rangkaian uji coba, Pertamina Patra Niaga berkomitmen mengembangkan SAF yang merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, Institut Teknologi bandung (ITB), Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Lemigas, Badan Fiset Inovasi Nasional (BRIN), Garuda Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar