PLN Respons Keluhan Warga Pulau Terluar Sulawesi Belum Tersentuh Penerangan Listrik - Beritasatu

 PLN Respons Keluhan Warga Pulau Terluar Sulawesi Belum Tersentuh Penerangan Listrik



Makassar, Beritasatu.com - PT PLN Sulselrabar merespons pemberitaan Beritasatu.com terkait penerangan listrik yang belum dirasakan sepenuhnya oleh warga Pulau Kalaotoa, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Melalui keterangan tertulisnya pada Minggu (20/8/2023), Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif mengatakan 1.618 keluarga di Pulau Kalatoa akan nikmati listrik energi bersih dari PLN.

Ahmad menerangkan jika PT PLN (Persero) sebagai badan usaha milik negara di bidang kelistrikan berkomitmen untuk terus memberikan pasokan listrik yang andal dan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

"Sejalan dengan hal tersebut PLN juga memegang mandat di bidang ketenagalistrikan dan berkewajiban untuk mendukung program pemerintah dalam melistriki hingga ke pelosok demi meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T)," ujarnya.

Ia melanjutkan, guna meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) dan bauran energi baru terbarukan, melistriki Pulau Kalatoa, Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Selayar merupakan tugas prioritas bagi PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar).

"Pembangunan jaringan listrik telah rampung dilakukan, namun saat ini petugas PLN sedang berjibaku dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pasilambena dengan kapasitas 695 kilo watt peak (kWP). Penggunaan energi bersih tersebut dirasa sangat cocok mengingat Pulau Kalatoa dengan jumlah penduduk 1.168 keluarga merupakan daerah 3T dan membutuhkan pasokan listrik yang andal," sebutnya.

Ahmad menguraikan, saat ini progress pekerjaan telah mencapai hampir 40% dan PLN telah menerjunkan 11 petugas ahli yang bertugas untuk mengakselerasi pembangunan PLTS yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023.

"Tercatat hingga Juli 2023, realisasi RE di Sulselrabar mencapai 99,78 persen sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen. Di samping itu bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan telah mencapai sebesar 45,78%," urainya.

"Dalam hal ini, PLN memastikan bahwa masyarakat Pulau Kalatoa akan segera menikmati energi bersih dari PLN. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada PLN," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, 78 tahun Republik Indonesia merdeka, pemerataan penerangan listrik belum dirasakan sepenuhnya oleh warga Pulau Kalaotoa, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi selatan. Pulau dengan empat desa dan 523 jiwa itu belum tersentuh jaringan listrik dari PLN.

Pulau yang terletak di sebelah timur Laut Flores dan sebelah barat Laut Banda ini sejak 2011 silam masih menggunakan listrik tenaga surya dan genset. Sebelumnya warga di pulau itu hanya diterangi cahaya lilin dan lampu petromak, sehingga saat ini warga menerangi rumah mereka menggunakan panel tenaga surya, untuk mendukung barang elektronik warga menambahkan genset yang harus menggunakan 60 liter solar perbulannya.

Di pulau itu tercatat empat desa, yakni Desa Garaupa, Desa Garaupa Raya, Desa Kalaotoa dan Desa Lembang Matene.

Desa Kalaotoa merupakan ibukota Kecamatan Pasilambena dengan jumlah penduduk terbanyak di Pulau Kalaotoa, pulau ini juga berjarak 24 jam perjalanan dari Kabupaten Kepulauan Selayar. Karena jaraknya yang cukup jauh, hal itulah yang membuat Pulau Kalaotoa tak tersentuh pembangunan energi. Jaringan listrik dari PLN belum mampu membawa penerangan di wilayah itu.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya