Profil Evergrande, Raksasa Properti China yang Jatuh Bangkrut

Raksasa properti China Evergrande resmi mengumumkan bangkrut setelah bertahan cukup lama dengan masalah keuangan.
Evergrande adalah salah satu pengembang real estat terbesar di China. Perusahaan ini adalah bagian dari Global 500 atau merupakan salah satu bisnis terbesar di dunia berdasarkan pendapatan.
Perusahaan terdaftar di Hong Kong dan berbasis di Kota Shenzhen, China selatan. Perusahaan memiliki sekitar 200 ribu orang pekerja dan secara tidak langsung membantu mempertahankan lebih dari 3,8 juta pekerjaan setiap tahun.
Lihat Juga :
Selain itu, perusahaan melayani wisatawan melalui divisi taman hiburannya, Evergrande Fairyland. Grup bahkan membuat usaha besar-besaran yang disebut Ocean Flower Island di Hainan atau biasa disebut sebagai "Hawaii China".
Evergrande Terjerat Masalah Keuangan
Dalam beberapa tahun terakhir, utang Evergrande membengkak karena meminjam untuk membiayai berbagai target proyek yang direncanakan.
Grup ini bahkan terkenal karena menjadi pengembang yang paling banyak berutang di China, dengan liabilitas senilai lebih dari US$300 miliar.
Sejak 2021, perusahaan sudah memperingatkan investor tentang masalah arus kas yang kemudian bisa gagal bayar jika tidak dapat mengumpulkan uang dengan cepat.
Pada akhir September 2021, Evergrande akhirnya mengajukan ke bursa bahwa mereka mengalami kesulitan menemukan pembeli untuk beberapa asetnya.
Setelah menghadapi masalah keuangan lebih dari dua tahun, pada 17 Agustus 2023, Evergrande Group, mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 15 di pengadilan Amerika Serikat (AS).
Dengan perlindungan ini, maka perusahaan non-AS seperti Evergrande yang sedang menjalani restrukturisasi dari para kreditur tidak dapat digugat oleh para kreditur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar