Raup Rp 2,5 Triliun dari IPO, Cinema XXI Siap Tambah Bioskop
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1690971987-2000x1333.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau Cinema XXI, pemimpin industri bioskop di Indonesia, Rabu (2/8/2203) resmi mencatatakan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan meraip dana Rp 2,5 triliun. Usai IPO, Cinema XXI akan menambah menambah jumlah layar bioskop.
“Hari ini Cinema XXI memulai sebuah milestone penting, yakni menjadi perusahaan terbuka yang dengan kode saham CNMA," kata Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, Hans Gunadi di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Cinema XXI menerbitkan 8.335.000.000 saham atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran Rp 270. Dari keseluruhan proses IPO, Cinema XXI mengumpulkan total dana sebesar Rp 2,25 triliun. Dana IPO, sekitar 65% untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pengembangan jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. "Cinema XXI berencana menambah jumlah layar sekitar 10% per tahun hingga 5 tahun ke depan yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia," kata dia.
Hingga Desember 2022, perseroan memiliki 1.216 layar di 225 lokasi bioskop yang tersebar di Indonesia. Artinya perusahaan bioskop ini membidik penambahan 121 layar atau 22 bioskop pada tahun ini menggunakan dana IPO.
Kemudian sekitar 15% dana IPO digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Sisanya, sekitar 20% untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank Cinema XXI.
Berdasarkan survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan jumlah layar. "Dengan prospek peningkatan jumlah masyarakat berpenghasilan menengah dan kondisi demografi terus meningkat, kami yakin inilah saat yang tepat untuk IPO,” ujar dia.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan salama masa penawaran penawaran umum IPO pada 27-31 Juli 2023 lalu, saham Cinema XXI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscription sebanyak 25,7 kali. “Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan hingga 25,7 kali," kata dia.
Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5% menjadi 12,5% dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak oversubscription tersebut.
Cinema XXI membukukan pendapatan sebesar Rp 4,40 triliun pada tahun 2022 atau setara dengan 64%
perolehan pendapatan pada 2019 sebesar Rp 6,89 triliun. Sementara Cinema XXI baru kembali beroperasi dengan kapasitas penuh pada Mei 2022. Pada kuartal pertama 2023, pendapatan Cinema XXI meningkat sebesar Rp 247,6 miliar atau 39,0%,
menjadi Rp 883,2 miliar dari Rp 635,6 miliar untuk periode yang sama tahun 2022. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar