33 Siswa SDN Jati 3 Saguling Bandung Barat Keracunan Massal, 1 Anak Meninggal By BeritaSatu

 

33 Siswa SDN Jati 3 Saguling Bandung Barat Keracunan Massal, 1 Anak Meninggal

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 27, 2023
Korban keracunan massal di Bandung Barat menjalani perawatan.
Korban keracunan massal di Bandung Barat menjalani perawatan.

Bandung Barat, Beritasatu.com - Puluhan siswa SDN Jati 3 Saguling, Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan massal dan harus menjalani perawatan secara intensif. Dari puluhan siswa yang menjadi korban keracunan massal ini, satu siswa meninggal dunia.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun hingga Kamis (28/9/2023) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan makanan itu berjumlah 33 orang. Mereka diduga keracunan seusai menyantap jajanan yang dijual seorang pedagang di SDN Jati 3 Saguling.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, sejumlah siswa terlihat berdatangan ke puskesmas dengan bantuan orang tua mereka untuk mendapatkan perawatan medis.

Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan puluhan siswa yang diduga keracunan itu sedang menjalani perawatan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Di Puskesmas Saguling sendiri terdapat 15 siswa yang dirawat dan 11 korban menjalani rawat jalan.

"Di Rumah Sakit Kartini ada tiga orang, Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan ada satu orang, Klinik Assyyidha satu orang dan satu orang lagi di Rumah Sakit Dustira. Satu orang yang meninggal," ucap Burhan saat ditemui Beritasatu.com di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023).

Burhan mengungkapkan, dari data sementara, seorang siswa dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira setelah menjalani perawatan. Siswa meninggal tersebut diketahui merupakan siswa kelas III SDN 3 Jati yang memiliki penyakit penyerta.

"Yang meninggal satu orang di Rumah Sakit Dustira, punya penyakit penyerta atau komorbid thalasemia," ucap Burhan.

Para siswa yang menjadi korban keracunan massal rata-rata mengalami gejala muntah dan diare yang identik dengan keracunan makanan.

"Gejalanya yang datang ke puskesmas itu muntah-muntah sama diaere. Itu khas keracunan makanan," terang dia.

Untuk sementara, Burhan mengatakan, pihaknya menduga keracunan massal yang dialami puluhan siswa ini akibat jajanan anak yang ada di lingkungan sekolah.

"Sementara dugaan penyebab itu dari jajanan cimin bahan olahan makanan dari aci yang ditaburi bumbu pedas,"ungkapnya.

Sementara itu, Camat Saguling Kemal Adhiyaksa mengungkapkan peristiwa keracunan ini bermula saat para siswa SDN 3 Jati mengeluhkan mual, diare, pusing, demam, dan muntah-muntah secara bersamaan. Gejala tersebut dirasakan para siswa seusai mengonsumsi jajanan di sekolah pada Selasa (26/9/2023) kemarin.

"Kami dari aparat kecamatan langaung melakukan koordinasi puskesmas dan stakeholder lain untuk memastikan pelayanan pasien ini ditangangi secara maksimal untuk meminimalisir kendala-kendala yang ada," ungkap Kemal.

Kemal menyatakan pihaknya hingga kini masih menunggu perkembangan dari rumah sakit dan puskesmas mengenai kondisi terkini para korban keracunan massal tersebut. Selain itu, Kemal menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan uji laboratorium sampel makanan.

"Sekarang penanganan masih terus berjalan. Kami bersama pihak puskemas dan Dinas Kesehatan update terus kondisinya. Kita berdoa, mudah-mudahan jumlah korban tidak bertambah," katanya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya