ADB Buka Peluang Pendanaan Baru US$ 100 Miliar untuk Atasi Krisis Asia Pasifik
Jakarta, Beritasatu.com- Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyetujui reformasi manajemen modal yang akan membuka kapasitas pendanaan baru senilai US$ 100 miliar untuk 1 dekade ke depan guna mengatasi krisis akibat perubahan iklim di Asia Pasifik. Ekspansi dana akan ditingkatkan dengan memobilisasi modal swasta dan domestik. Reformasi ini diperkenalkan melalui pembaruan kerangka kecukupan modal (capital adequacy framework/CAF) ADB.
"Reformasi ini akan memperluas kemampuan ADB mendukung pembangunan di Asia Pasifik," ujar Presiden ADB, Masatsugu Asakawa dikutip Investor Daily,
Ekspansi ini dicapai dengan mengoptimalkan tingkat kapitalisasi ADB yang penuh kehati-hatian dengan tetap mempertahankan risiko. Reformasi ini juga menciptakan penyangga pinjaman kontrasiklikal (countercyclical lending buffer) untuk mendukung negara-negara berkembang anggota ADB yang menghadapi krisis.
Masatsugu Asakawa mengatakan keputusan ini merupakan bagian respons ADB terhadap seruan bank-bank pembangunan multilateral (MDBs) untuk melakukan lebih banyak hal dengan sumber daya yang ada. Sumber daya ini akan membantu kawasan Asia dan Pasifik mengelola serangkaian krisis yang tumpang tindih, mengatasi ketidaksetaraan gender, dan memenuhi kebutuhan dasar dalam konteks tantangan eksistensial perubahan iklim.
“Kekuatan pinjaman ekstra ini akan ditingkatkan dengan upaya-upaya memobilisasi modal swasta dan domestik serta memaksimalkan dampak pekerjaan kami," kata dia.
Upaya mobilisasi modal swasta akan memainkan peran penting dalam meningkatkan investasi miliaran hingga triliunan dolar AS, dengan memperluas keterlibatan sektor swasta dalam agenda pembangunan.
Perekonomian juga harus memobilisasi lebih banyak pendapatan pajak, memodernisasi otoritas pajak melalui digitalisasi, dan bekerja sama memastikan sistem pajak internasional yang adil.
Komentar
Posting Komentar