Aksi Solidaritas Melayu untuk Rempang dari Medan, Jambi, hingga Solo By CNN Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Aksi Solidaritas Melayu untuk Rempang dari Medan, Jambi, hingga Solo By CNN Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

Aksi Solidaritas Melayu untuk Rempang dari Medan, Jambi, hingga Solo

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
September 15, 2023
Sejumlah Masyarakat adat Melayu di Jambi menggelar aksi solidaritas untuk masyarakat Pulau Rempang dan Galang, Kepulauan Riau. (CNN Indonesia/M Sobar Alfahri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau menolak direlokasi ke Pulau Galang atas nama pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Eco City.

Perlawanan pun tak terelakkan karena warga memilih bertahan di kawasan yang diklaim sebagai kampung-kampung Melayu tua di Rempang.

Bentrokan antara aparat dan warga pecah pada 7 September lalu. Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa. Anak-anak di sekolah ikut terkena dampaknya hingga dilarikan ke rumah sakit. Berselang lima hari, kericuhan kembali terjadi di kantor BP Batam. Sebanyak 43 orang yang menolak relokasi ditangkap polisi lantaran dituduh provokator. Mereka dijadikan tersangka.

Aksi represif aparat di Rempang memicu kegeraman masyarakat Indonesia, terutama warga Melayu. Sedikitnya 130 organisasi masyarakat sipil dari Aceh hingga Papua mendesak pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo untuk menghentikan proyek Rempang Eco City.

Pada Jumat (15/9) ini aksi solidaritas pun digelar di sejumlah titik. Dari mulai solidaritas Melayu di Medan (Sumatera Utara) dan Jambi, hingga doa bersama solidaritas Rempang yang digelar di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta pada Jumat malam ini.

Aliansi Melayu Sumut minta setop proyek Rempang Eco City

Massa Aliansi Melayu Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi di Makam Pahlawan Medan Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan. Mereka mendesak pemerintah agar menghentikan proyek strategis nasional Rempang Eco City di Pulau Rempang dan Galang, Kepulauan Riau.

"Kami desak pemerintah segera hentikan proyek strategis nasional Rempang Eco City di Kepulauan Riau," kata koordinator aksi, Datok Irwan Supadli, Jumat siang.

Massa juga meminta agar pemerintah mengembalikan hak masyarakat Melayu terhadap lahan mereka serta menjamin agar budaya Melayu tidak hilang.

"Aksi ini merupakan gabungan berbagai elemen masyarakat Islam maupun non Islam. Kami desak agar pemerintah memastikan perlindungan dan pengakuan terhadap seluruh gak dasar masyarakat adat kampung Tua Melayu di Pulau Rempang dan Galang," tegasnya.

Dengan aksi itu, tambahnya, pihaknya mendukung perjuangan warga Melayu di Pulau Rempang dan Galang. Pihaknya juga meminta agar warga Melayu tidak diintimidasi dan ditindas.

"Kami tak ingin warga Melayu tidak diintimidasi dan tidak ditindas. Berikan hak hak warga Melayu Rempang dan Galang.

Berdasarkan pantauan, massa datang dengan membawa berbagai atribut aksi. Aksi itu pun mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F09%2F15%2Faliansi-melayu-sumut-minta-pemerintah-hentikan-proyek-rempang-eco-city-1_169
Massa Aliansi Melayu Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi solidaritas untuk Rempang, Batam, di Makam Pahlawan Medan Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan. (CNN Indonesia/Farida Noris)
https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F09%2F08%2Fwarga-pulau-rempang-blokir-jalan-tolak-relokasi_169

Masyarakat Melayu Jambi minta tinjau ancaman ruang hidup di Rempang

Sejumlah Masyarakat adat Melayu di Jambi menggelar aksi solidaritas untuk masyarakat Pulau Rempang dan Galang, Kepulauan Riau pada Jumat sore ini.

Massa aksi ini menolak rencana relokasi terkait proyek strategis nasional (PSN) Eco City.

Massa aksi ini membentangkan sepanduk di Tugu Keris Siginjai, Kota Jambi, Jumat (15/9) sore. Mereka pun silih berganti berorasi menyuarakan solidaritas untuk warga di Riau itu.

Koordinator aksi masyarakat adat Melayu Jambi, Afis Alatas, mengatakan PSN Eco City dapat mengancam ruang hidup masyarakat di Pulau Rempang dan Galang. Oleh karena itu, kelompok masyarakat Melayu Jambi meminta pemerintah untuk meninjau kembali proyek tersebut.

"Kita meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia agar meninjau atau mengkaji kembali keputusan yang akan diambil. Agar keputusan yang diambil bisa adil untuk masyarakat," katanya.

Ia mendapatkan kabar bahwa sejumlah tokoh masyarakat di Pulau Rempang dan Galang sudah ditangkap dan sedang diperiksa.

"Tokoh-tokoh masyarakat di sana diamankan dan lagi diperiksa. Ini kita meminta secara kemanusiaan agar diambil keputusan yang terbaik," katanya.

Aksi solidaritas ini selain didorong rasa kemanusiaan, juga diperkuat dengan sentimen kesukuan. Masyarakat Melayu di Jambi mempunyai hubungan dengan masyarakat Melayu Pulau Rempang secara historis.

Afis mengatakan pihaknya akan terus memantau persoalan proyek nasional dan rencana relokasi warga tersebut. Bila keputusan yang diambil tetap merugikan masyarakat di Pulau Rempang dan Galang, masyarakat Melayu Jambi akan kembali menggelar aksi.

Masyarakat Melayu Jambi pada dasarnya mendukung semua kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan pemerintah selama sejalan dengan hak asasi manusia.

Sejumlah Masyarakat adat Melayu di Jambi menggelar aksi solidaritas untuk masyarakat Pulau Rempang dan Galang, Kepulauan Riau di Tugu Keris Siginjai, Kota Jambi. (CNN Indonesia/Sobar) 
https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F09%2F08%2Fbentrok-di-pulau-rempang-4_169

Aksi Solo Peduli Melayu

Massa yang menamakan dirinya Solo Peduli Melayu menuntut Pemerintah membatalkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Eco City di Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Mereka menggelar aksi demonstrasi di Bundaran Gladag, Solo, Jumat siang.

Pantauan CNNIndonesia.com, peserta aksi dari berbagai daerah di Soloraya mulai berkumpul di Bundaran Gladak sejak 13.30 WIB.

Mereka membawa spanduk memprotes PSN Rempang Eco City, di antaranya bertuliskan 'Pak Jokowi segera selamatkan Rempang untuk rakyat','Penguasa Dzalim Itu Sekutunya Setan','Batalkan Proyek Rempang Eco City!'.

"Kita meminta kepada Pak Jokowi lewat Kementerian Perekonomian untuk membatalkan proyek rempang Eco City di mana saat ini masih ada penolakan dari masyarakat," kata Koordinator Aksi, Endro Sudarsono di sela aksi.

Endro menyebut Pemerintah telah pilih kasih antara investor dan warganya. Hingga saat ini Pemerintah belum memberikan sertifikat kepada warga setempat. Padahal di situ ada masyarakat adat yang sudah tinggal turun-temurun selama ratusan tahun.

Di lain pihak, investor yang akan membangun Rempang Eco City bisa mendapatkan Hak Guna Usaha (HGU) tanpa sepengetahuan penduduk setempat.

"Ini artinya ada diskriminasi terhadap warga dan ada privilege untuk investor," katanya.

Ia juga menyoroti proyek Rempang Eco City yang bakal digarap PT Makmur Elok Graha (MEG), anak perusahaan milik Tommy Winata. Proyek tersebut ditargetkan menarik investasi Rp 381 triliun hingga tahun 2080.

Pihaknya juga menyoroti proses pengosongan lahan yang dilakukan aparat kepolisian yang diduga menggunakan kekerasan. Pengosongan lahan mendapat penolakan warga hingga menimbulkan korban anak-anak sekolah.

"Termasuk meminta kepada Kapolri untuk melakukan pendekatan kepada warga secara lebih humanis dan menjunjung tinggi HAM," katanya.

Insiden di Pulau Rempang beberapa waktu lalu memicu banyak pihak angkat bicara. Di antaranya Muhammadiyah, NU, hingga Walhi. Endro meminta Pemerintah mendengarkan masukan dari organisasi tersebut.

"Pemerintah tidak perlu mundur isin (malu mencabut keputusan) dalam menerima masukan-masukan dari masyarakat," katanya.

https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F09%2F15%2Fgelar-aksi-di-solo-warga-tuntut-proyek-rempang-dibatalkan_169

Doa bersama di kantor Muhammadiyah

Sementara itu di Jakarta pada Jumat (15/9) malam ini rencananya digelar doa bersama oleh Solidaritas Nasional untuk Rempang di Lembaga dakwah Komunitas PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat.

Doa bersama itu akan dimulai pukul 18.30 WIB sampai dengan selesai.

"Hingga saat ini situasi masih penuh dengan ancaman dan intimidasi yang memicu gelombang protes dari Warga. Tragedi kemanusiaan karena pembangunan PSN terjadi lagi," demikian pengantar undangan untuk acara malam ini di kantor PP Muhammadiyah tersebut.

Search-light.f9feb9a5
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages