Apa Alasan Mesir Larang Perempuan Pakai Niqab-Cadar di Sekolah? - CNN Indonesia

 

Apa Alasan Mesir Larang Perempuan Pakai Niqab-Cadar di Sekolah?

By rds
cnnindonesia.com
September 12, 2023
Ilustrasi. Mesir melarang penggunaan niqab atau cadar di sekolah. (istockphoto/Juanmonino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mesir melarang penggunaan niqab atau cadar di sekolah. Aturan ini mulai resmi berlaku per 30 September mendatang saat tahun ajaran baru dimulai.

Aturan ini mengundang beragam respons dari masyarakat Mesir. Sebab, 90 persen lebih populasi Mesir merupakan umat Muslim.

Sebagian masyarakat yang menentang aturan ini menganggap larangan penggunaan niqab dan cadar melanggar kebebasan beragama dan kebebasan sipil yang dijamin dalam konstitusi Mesir.

Mereka menilai pemerintah tidak boleh mendikte warga soal berpakaian secara agama.

Sementara itu, masyarakat yang mendukung aturan ini menganggap penggunaan niqab mengaburkan proses pendidikan yang seharusnya "transparan."

Menurut seorang warga Mesir yang mendukung aturan ini, setiap otoritas sekolah harus bisa mengidentifikasi setiap orang yang masuk dan keluar lingkungan sekolah demi keamanan.

Jadi apa alasan Mesir melarang penggunaan niqab dan cadar di sekolah?

Dikutip Wion, Menteri Pendidikan Mesir Reda Hegazy mengatakan larangan ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara masalah agama dan menjaga lingkungan pendidikan yang jelas.

Hegazy menegaskan perempuan tetap boleh menggunakan hijab dan kerudung di sekolah, namun tidak boleh menutupi wajah dengan cara apa pun.

"Segala bentuk penutup rambut yang turut menutupi wajah tidak dapat diterima dan penutup rambut harus sesuai dengan warna yang dipilih oleh kementerian dan direktorat pendidikan wilayah setempat," kata Hegazy melalui pernyataan pada Selasa (12/9) seperti dilansir dari Al Jazeera.

Hegazy menuturkan larangan penggunaan niqab dan cadar ini akan berlaku setidaknya sampai 8 Juni 2024 mendatang.

Hegazy turut mengimbau para tenaga pendidik dan pengajar, khususnya yang mengajar bahasa Arab, agama, serta pendidikan sosial serta psikologi untuk menerapkan kebijakan ini dengan baik.

Hegazy juga menegaskan bahwa pemerintah tetap memberikan kebebasan kepada siswi pelajar dan pengajar untuk menggunakan hijab atau tidak secara mandiri bebas dari pengaruh atau tekanan pihak luar.

"Siswa punya hak memilih untuk apakah mereka ingin menutup rambut mereka di sekolah atau tidak," ucap Hegazy.

Hegazy menekankan peran penting wali murid (orang tua) dalam pemilihan pakaian siswa. Menurutnya, penting bagi wali murid untuk mengetahui dan menyetujui keputusan anak perempuan mereka soal penggunaan hijab atau kerudung.

Hegazy juga mewanti-wanti bahwa pilihan penggunaan hijab di sekolah ini sepenuhnya harus keputusan sukarela siswa.

Larangan niqab sebenarnya bukan hal yang baru di Mesir. Berbagai lembaga publik dan swasta di Mesir telah menerapkan larangan penggunaan niqab dan cadar sejak lama.

Universitas Kairo bahkan telah menerapkan larangan penggunaan niqab bagi para staf dan pengajar sejak 2015. Aturan itu bahkan dikukuhkan oleh Pengadilan Mesir pada 2020.

(rds/rds)

Baca Juga

Komentar