ASEAN Pasar Menjanjikan, Perlu Infrastruktur Hijau dan Hilirisasi Industri - Beritasatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

ASEAN Pasar Menjanjikan, Perlu Infrastruktur Hijau dan Hilirisasi Industri - Beritasatu

Share This

 

ASEAN Pasar Menjanjikan, Perlu Infrastruktur Hijau dan Hilirisasi Industri


Penulis: Rangga Prakoso | Editor: WBP
Rabu, 6 September 2023 | 05:43 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo (ketujuh dari kiri) berpose bersama (dari kiri) Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Menteri Luar Negeri Tetap Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao saat membuka KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, Selasa 5 September 2023.
Presiden Indonesia Joko Widodo (ketujuh dari kiri) berpose bersama (dari kiri) Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Menteri Luar Negeri Tetap Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao saat membuka KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, Selasa 5 September 2023. (Media Center of The ASEAN Summit 2023)

Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa ASEAN adalah pasar potensial dengan peluang investasi menjanjikan sehingga diperlukan infrastruktur hijau dan hilirisasi industri. Namun, kawasan ini tidak imun terhadap tantangan dan potensi konflik.

"AIPF punya agenda utama membangun infrastruktur hijau dan rantai pasok yang resiliance lewat hilirisasi industri. Pembangunan ekosistem kendaraan listrik adalah contoh konkret rantai pasok kawasan," kata Presiden Jokowi saat membuka  Forum ASEAN Indo Pasifik (ASEAN Indo Pacific Forum/AIPF) sebagai flagship rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta, dikutip Investor Daily, Selasa (5/9/2023).

BACA JUGA

Amankan KTT Ke-43 ASEAN, Polri Bentuk Satgas Preventif

Untuk mewujudkan visi ASEAN sebagai epicentrum of growth, Pemerintah Indonesia melalui AIPF membangun kerja sama lebih luas dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam kesempatan sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, AIPF merupakan bagian dari upaya Pemerintah Indonesia membangun kerja sama di tingkat regional Asia Pasifik untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Dalam forum ini, pemerintah mendorong kolaborasi inklusif dan konkret antar lembaga publik, swasta, dan BUMN. Pembahasan forum ini difokuskan pada tiga bidang penting, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasokan andal, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan inovatif dan berkelanjutan.

Tiga Fokus PLN
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan tiga fokus utama PLN dalam forum AIPF adalah mendorong kerja sama antara negara maupun private sector untuk mewujudkan misi ASEAN dalam interkoneksi sistem kelistrikan. PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi smartgrid dan flexible generations.

“Lokasi energi baru terbarukan (EBT) tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari demand di Jawa, maka kita rancang skenario green enabling supergrid, sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan," jelas Darmawan.

BACA JUGA

PLN Beberkan 3 Strategi Transformasi Digital Ramah Lingkungan

Sementara untuk ASEAN Power Grid, PLN sepakat dengan dua perusahaan listrik asal Malaysia, Sabah Electricity Sdn Bhd untuk mengembangkan interkoneksi Kalimantan-Sabah dan Tenaga Nasional Berhad untuk mengembangkan interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia.

PLN juga mendukung pemerintah menjadi inisiator dalam transisi energi di komunitas negara-negara Asia-Pasifik. Pembangunan PLTS Terapung Cirata menjadi salah satu bukti konkret komitmen Indonesia dalam pengembangan sumber energi lebih ramah lingkungan.

Darmawan memaparkan, PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dibangun PLN berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi. PLTS yang menempati area seluas 200 hektare ini akan menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages