Bom Bunuh Diri Saat Perayaan Maulid Nabi di Pakistan, 52 Orang Tewas
Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Quetta, Beritasatu.com – Aksi bom bunuh diri terjadi saat prosesi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Provinsi Balochistan, Pakistan pada Jumat (29/9/2023). Sebanyak 52 orang tewas, dan puluhan lainnya terluka.
Aksi serangan bom bunuh diri ini, dilakukan di sebuah masjid yang berjarak ratusan kilometer sebelah utara dari Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Para pejabat mengatakan, aksi bom bunuh diri terjadi, ketika banyak jemaah sedang berkumpul di dalam masjid di Mastung, sekitar 40 km selatan ibu kota provinsi, Quetta.
“Kaki saya gemetar, dan saya terlempar ke tanah. Saya melihat orang-orang berlari panik ke segala arah, beberapa berteriak sementara yang lain berteriak minta tolong,” kata saksi Hazoor Bakhsh (49 tahun).
Rumah sakit setempat kewalahan dengan jumlah korban terluka, dan pemerintah provinsi menggunakan platform media sosial untuk meminta donor darah. Jumlah korban tewas terus meningkat sepanjang hari.
Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian Balochistan, Munir Ahmed Shaikh mengatakan, jumlah korban tewas meningkat menjadi 52 orang, dan lebih dari 70 orang terluka.
Setiap tahun, masjid-masjid dan gedung-gedung pemerintah diterangi dengan serangkaian lampu, dan orang-orang melakukan prosesi untuk menandai perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Bom bunuh diri pada hari Jumat ini terjadi ketika Pakistan sedang mempersiapkan pemilu yang dijadwalkan pada bulan Januari tahun depan. Di tengah kondisi krisis politik dan ekonomi, Pakistan juga menghadapi peningkatan kekerasan militan yang terinspirasi oleh kembalinya kekuasaan Taliban di Afganistan pada tahun 2021 lalu.
Balochistan, provinsi berpenduduk paling sedikit di Pakistan, merupakan markas bagi beberapa kelompok militan yang memperjuangkan kemerdekaan atau menguasai sumber daya mineral di wilayah tersebut.
Taliban Pakistan telah meningkatkan serangan terhadap sasaran militer dan pemerintah sejak Taliban kembali berkuasa di Afganistan. Namun kelompok tersebut mengatakan hal itu tidak ada hubungannya dengan serangan Balochistan.
Kelompok ISIS regional, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan (IS-K), juga pernah melakukan serangan di wilayah tersebut pada masa lalu. “Serangan terhadap orang tak bersalah yang datang untuk ikut serta dalam prosesi tersebut… adalah tindakan yang sangat keji,” kata Kementerian Dalam Negeri Pakistan.
Komentar
Posting Komentar