Camat Menganti Bantah Intimidasi Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik - Sindonews

 

Camat Menganti Bantah Intimidasi Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik


Rabu, 27 September 2023 | 09:19 WIB
Penulis: Ahmad Rifqi Badruzzaman | Editor: RZL
Camat Menganti, Hendriawan Susilo membantah telah melakukan intimidasi terhadap ayah siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso.
Camat Menganti, Hendriawan Susilo membantah telah melakukan intimidasi terhadap ayah siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso. (Beritasatu.com / Rifqi Badruzzaman)

Gresik, Beritasatu.com - Camat Menganti, Hendriawan Susilo membantah telah melakukan intimidasi terhadap ayah siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso dan mengalami penurunan penglihatan. Menurutnya, ia hanya melakukan klarifikasi dan mencari kebenaran terkait kasus yang viral belakangan ini.

"Tidak ada intimidasi, saya tidak tahu karena itu muncul dari pihak kuasa hukum pak sekdes (orang tua korban), dan bahasanya terlalu ekstrim jika disebut intimidasi karena saat itu tujuan saya hanya ingin melakukan klarifikasi terhadap berita yang beredar," kata Hendriawan, Selasa (26/9/2023).

BACA JUGA

Diberitakan Beritasatu.com sebelumnya, orang tua siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso menyatakan telah mendapat intimidasi dan dipaksa membuat pernyataan meminta maaf ke publik karena dianggap membuat kegaduhan.

ADVERTISEMENT

Perihal intimidasi yang diterima oleh Samsul Arif, orang tua dari siswi SD di Gresik itu, diungkapkan oleh pengacaranya, Abdul Malik. Malik menyatakan, kliennya telah menerima intimidasi dari seorang pejabat. Kliennya bahkan menerima ancaman akan dipecat sebagai sekretaris desa (sekdes) jika tak melakukan pencabutan berita yang dimaksud. Ia bahkan hanya diberi tempo waktu 5 hari.

Terkait hal itu, Camat Menganti, Hendriawan Susilo menambahkan bahwa ia baru mengetahui kejadian tersebut viral pada 15 September 2023. Setelah mengetahui bahwa kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Menganti, Hendriawan mencari alamat dan kontak orang tua korban untuk melakukan klarifikasi.

"Hari Senin saya sempat ditelepon pimpinan (bupati), dan saat ingin ditemui di hari Selasa ternyata keluarga korban sedang diperiksa di Polda bersama dengan 157 kakak kelas sebagai saksi," ungkap Hendri.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya