El Nino Tekan Pasokan Beras di Makassar, Harga Melejit
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F09%2F1694586724-1068x596.webp)
Makassar, Beritasatu.com - Kekeringan berkepanjangan dampak El Nino membuat pasokan beras di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berkurang sehingga mengerek harga beras dalam 3 pekan terakhir. Untuk jenis premium naik menembus Rp 12.500 per liter dari Rp 11.000 per liter, sedangkan harga beras medium dibanderol Rp 11.000 per liter dari Rp 10.000 per liter.
Pimpinan wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi mengatakan dampak El Nino mempengaruhi produktivitas petani di sejumlah wilayah di Sulsel yang dikenal sebagai lumbung padi. "Sulsel daerah sentra produksi dan daerah penyangga untuk beras, ketika daerah lain sudah selesai panen, banyak datang ke Sulsel baik pelaku usaha, pedagang beras, hingga akhirnya terjadilah tawar-menawar di sini," kata dia di Makassar, Rabu (13/9/2023).
Dampak El Nino sangat dirasakan petani di sejumlah daerah. Mereka harus gagal panen karena kurangnya pasokan air. Selain tanah mengering dan pecah-pecah, tanaman padi juga gagal.
El Nino juga berdampak pada pedagang di Pasar Terong, Jalan Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi selatan. Akibat menurunya produktivitas petani, harga beras melonjak.
Harga beras premium yang sebelumnya Rp 11.000 kini menjadi Rp 12.500 per liternya. Sementara untuk beras kemasan 25 kilogram (kg) berbagai merk, naik berkisar Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Dengan harga jual kemasan 25 kilogram seharga Rp 320.000.
Meski demikian kata dia, stok beras hingga akhir tahun aman. "Setiap hari selalu ada evaluasi data, Bulog memiliki stok cukup aman, sampai akhir tahun. Tapi, penyerapan CBP (cadangan beras pemerintah) relatif kecil, karena harga di pasar di atas CBP. Namun tetap penyerapan sesuai jumlah kebutuhan," ucap Imron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar