F-15EX yang Dibeli Indonesia Sukses Tembakkan Rudal Jelajah
Angkatan Udara Amerika Serikat mengumumkan pesawat tempur F-15EX Eagle II telah menyelesaikan fase pengujian dan evaluasi penting dengan keberhasilan peluncuran amunisi udara ke udara dan udara ke darat. Seperti diketahui, jet tempur itu akan dibeli oleh Pemerintah Indonesia sebanyak 24 unit.
Seperti dikutip detikINET dari Defense News, data yang dikumpulkan dari pengujian tersebut dapat menentukan bagi keputusan produksi tingkat penuh versi terbaru pesawat tempur generasi keempat buatan Boeing itu. Artinya mungkin tak lama lagi, F-15EX diproduksi secara massal.
"Semuanya berjalan sempurna, memberikan kami data yang membuktikan EX dapat dengan mudah menggunakan tiga JASSM dalam pertempuran," kata juru bicara AU AS.
AGM-158 JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile) sendiri adalah rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dengan deteksi rendah, dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
Sebelumnya, tes senjata serupa sudah dilakukan. Di November 2022 misalnya, uji coba F-15EX menembakkan rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120. F-15EX sendiri dapat membawa sampai 12 rudal, terbanyak di antara inventaris jet tempur AS lainnya.
Merunut sejarah, F-15 Eagle pertama kali terbang tahun 1970-an, dan pada akhir 1970-an itu mencapai status operasional dengan AU AS. Akhir 1980-an, jet tempur udara ke udara murni ini dimodifikasi menyerang sasaran di darat, sehingga membuatnya mendapat deskripsi multirole atau multi peran.
AU AS membeli jet F-15E terakhir tahun 2001. Tapi berakhirnya pembelian F-15 oleh Amerika tak berarti akhir produksinya. Boeing terus mengembangkannya, menambahkan teknologi terkini untuk klien termasuk Israel, Korea Selatan, dan Qatar. Di 2018, barulah Boeing memperkenalkan versi baru, F-15EX, bukan sebagai pengganti jet siluman F-35 Joint Strike Fighter tapi untuk beroperasi bersamanya.
F-15EX menampilkan semua teknologi terbaru ditambah kemampuan untuk membawa banyak rudal. Majalah Angkatan Udara melaporkan perbaikan lainnya termasuk komputer jauh lebih kuat, tampilan kokpit baru, teknologi digital, dan Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS), sistem peperangan elektronik dan identifikasi ancaman.
Komentar
Posting Komentar