Ian Wilmut, Ilmuwan Pembuat Hewan Kloning Pertama di Dunia Meninggal di Usia 79 Tahun
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F09%2F12%2FIan_Wilmut_dan_Dolly___AP.jpg)
LONDON, iNews.id – Ilmuwan masyhur Inggris, Ian Wilmut, meninggal dunia pada usia 79 tahun. Dia dikenal atas penelitiannya yang penting dalam pembuatan hewan hasil kloning pertama di dunia, yaitu Dolly si Domba.
Kabar duka tentang kematiannya dikonfirmasi oleh Universitas Edinburgh, Senin (11/9/2023). Menurut pihak kampus perguruan tinggi tempat dia bekerja itu, Wilmut meninggal dunia pada Minggu (10/9/2023), bertahun-tahun setelah didiagnosis mengidap penyakit Parkinson.
Pada 1996, Wilmut bersama dengan Keith Campbell, rekannya dari lembaga penelitian ilmu hewan di Skotlandia, menjadi pemberitaan utama dan perdebatan etika yang memanas di kalangan ilmuwan. Pada waktu itu, mereka berhasil membuat Dolly, mamalia pertama yang diklona dari sel dewasa.
“Dia memimpin upaya untuk mengembangkan teknik kloning, atau transfer nuklir, yang dapat digunakan untuk membuat domba hasil rekayasa genetika. Upaya inilah yang menyebabkan lahirnya Megan dan Morag pada 1995 dan Dolly pada 1996,” ungkap Universitas Edinburgh dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Senin (11/9/2023) malam WIB.
Dolly, yang namanya diambil dari penyanyi country Dolly Parton, adalah mamalia pertama yang diklona dari sel dewasa. Dia dibuat dengan menggunakan proses yang disebut transfer nuklir sel somatik (SCNT).
Proses tersebut melibatkan pengambilan telur domba, menghilangkan DNA-nya dan menggantinya dengan DNA dari sel ambing domba beku yang mati beberapa tahun sebelumnya. Telur tersebut kemudian disetrum dengan listrik agar tumbuh seperti embrio yang telah dibuahi. Tidak ada sperma yang terlibat dalam proses pembiakan itu.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Kehadiran Dolly memicu kekhawatiran akan adanya kloning reproduksi terhadap manusia, atau pembuatan salinan genetik orang hidup atau mati. Akan tetapi, para ilmuwan arus utama menganggap hal itu terlalu berbahaya.
Wilmut, yang lahir di dekat Stratford-upon-Avon, sebuah kota di Inggris Barat, mengenyam bangku kuliah di Universitas Nottingham. Dia awalnya belajar ilmu pertanian, sebelum beralih ke ilmu hewan.
Dia pindah ke Universitas Edinburgh pada 2005, menerima gelar ksatria dari Kerajaan Inggris pada 2008. Wilmut pensiun dari universitas tersebut pada 2012.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar