Inflasi Tahunan Naik, Tapi Inflasi Inti Terjaga | Garuda News 24 - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Inflasi Tahunan Naik, Tapi Inflasi Inti Terjaga | Garuda News 24

Share This

 

Inflasi Tahunan Naik, Tapi Inflasi Inti Terjaga | Garuda News 24

Inflasi Tahunan Naik, Tapi Inflasi Inti Terjaga
152
SAHAM

– Curah hujan yang rendah sepanjang Agustus 2023 memengaruhi ketersediaan komoditas pangan. Kondisi tersebut memengaruhi perubahan harga pangan di tingkat konsumen. Secara tahunan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebesar 3,27 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudjo Ismartini menuturkan, pada Agustus 2023 terjadi deflasi 0,02 persen secara bulanan. Indeks harga konsumen (IHK) juga turun dari 115,24 pada bulan sebelumnya menjadi 115,22. Meski demikian, secara year-to-date (YtD) terjadi inflasi sebesar 1,43 persen.

“Deflasi pada Agustus 2023 ini sejalan dengan kondisi tahun lalu yang mengalami deflasi lebih rendah,” ucapnya dalam paparan BPS, Jumat (1/9).

Penyumbang deflasi terbesar, lanjut Pudjo, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,25 persen. Adapun komoditas yang menyumbang deflasi bulanan terbesar di antaranya daging ayam ras (0,07 persen), bawang merah (0,05 persen), dan telur ayam ras (0,02).

Selain itu, terdapat beberapa komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil inflasi. Yaitu beras, cabai merah, rokok kretek filter, cabai rawit, dan rokok putih. Untuk kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen month-to-month (MtM).

Inflasi inti tercatat 0,13 persen MtM. Perkembangan tersebut terutama disumbang biaya akademi atau perguruan tinggi dengan andil inflasi 0,02 persen. Kemudian diikuti sekolah menengah atas, sekolah menegah pertama, dan sekolah dasar yang masing-masing menyumbang 0,01 persen.

“Sejalan dengan dimulainya tahun ajaran baru,” kata Pudjo.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, Inflasi inti secara tahunan tetap terjaga rendah. Tercatat sebesar 2,18 persen year-on-year (YoY). Lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,43 persen YoY.

Kelompok volatile food secara tahunan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Yakni sebesar 2,42 persen YoY dibandingkan dengan inflasi Juli yang deflasi sebesar 0,03 persen YoY.

Kelompok administered prices mencatat deflasi sebesar 0,02 persen MtM. Perkembangan ini dipengaruhi terutama oleh deflasi bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan udara.

“Akibat penurunan harga liquid petroleum gas nonsubsidi di tingkat agen. Serta, normalisasi tarif angkutan udara setelah periode libur sekolah,” terang Erwin.

Sementara itu, Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jawa Timur (Jatim) Umar Sjarifudin mengatakan, indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus di provinsi tersebut mencapai 116,21 poin pada. Angka tersebut tumbuh 0,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau month to month (mtm).

“Jika dibandingkan dengan IHK Agustus 2022, inflasi sudah mencapai 4,13 persen,” paparnya.

Dari delapan kota acuan IHK di Jatim, Sumenep mencatat inflasi tertinggi dengan 0,16 persen mtm. Sedangkan Madiun mencatat inflasi terlambat dengan 0,02 persen. Tidak ada kota atau kabupaten yang mengalami deflasi bulan lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages