Kedatangan Jenazah Korban Bentrokan di Taiwan Disambut Isak Tangis di Trenggalek
Trenggalek, Beritasatu.com - Kedatangan jenazah Zainal Fanani, korban bentrokan antarpesilat di Taiwan, disambut isak tangis keluarga dan kerabat di rumah duka di Desa Karangrandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (17/9/2023).
Keluarga tidak menyangka, korban yang bekerja di Taiwan, justru pulang dengan terbungkus kain kafan. Jenazah korban juga disambut ribuan anggota pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten Trenggalek.
Jenazah Zainal Fanani langsung dibawa masuk ke rumah duka untuk disalatkan, yang diikuti oleh keluarga dan tokoh agama setempat. Seusai disalatkan, jenazah korban diberangkatkan ke tempat pemakaman umum (TPU) di desa setempat.
Ketua Cabang PSHT Kabupaten Trenggalek Wijiono mengatakan, pengurus PSHT sangat kehilangan korban. Hal itu karena korban dikenal baik dan loyal dengan organisasi PSHT.
"Kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya korban. Terkait proses hukum atas kasus yang dialami korban, kami menyerahkan penanganannya ke pihak kepolisian Taiwan," kata Ketua Cabang PSHT Kabupaten Trenggalek, Wijiono.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin mengatakan, pihaknya mengimbau anggota perguruan silat tidak membuat provokasi yang bisa memicu terjadinya gesekan antarperguruan. Di Kabupaten Trenggalek sering terjadi gesekan antarperguruan silat.
"Kami berharap meninggalnya korban bisa menjadi pelajaran semua pihak. Untuk proses hukum kedua negara Indonesia dan Taiwan sudah berkoordinasi," kata Moch Nur Arifin.
Sebelumnya, bentrokan dua kelompok perguruan silat asal Indonesia terjadi di stasiun kereta api Changhua Taiwan. Akibat bentrok tersebut, satu pekerja migran tewas dan satu korban luka. Kepolisian Taiwan juga menahan 16 orang pekerja migran yang diduga terlibat kerusuhan.
Komentar
Posting Komentar