Makanan Menipis, Hewan Langka Tenggiling di Ponorogo Turun Gunung By BeritaSatu

 

Makanan Menipis, Hewan Langka Tenggiling di Ponorogo Turun Gunung

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 30, 2023
Tenggiling atau trenggiling, hewan langka yang hampir punah, masih dapat ditemukan di sekitar lereng Gunung Wilis, terutama di Desa Sahang, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Tenggiling atau trenggiling, hewan langka yang hampir punah, masih dapat ditemukan di sekitar lereng Gunung Wilis, terutama di Desa Sahang, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Ponorogo, Beritasatu.com - Tenggiling atau trenggiling, hewan langka yang hampir punah, masih dapat ditemukan di sekitar lereng Gunung Wilis, terutama di Desa Sahang, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Mereka terkadang turun ke pekarangan rumah warga karena kelaparan.

Salah seorang warga, Pujo Suryono, menemukan seekor tenggiling pada Kamis malam (28/9/2023). Tenggiling tersebut dalam kondisi lemas dan ekornya terluka. Pujo kemudian memutuskan untuk mengevakuasi hewan tersebut dan memberinya makanan serta perawatan.

BACA JUGA

Pujo menjelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya tenggiling turun dari hutan ke pekarangan warga. Sebelumnya, dalam lingkungan yang sama, warga telah menemukan tenggiling sebanyak tiga kali. Bahkan pada penemuan kedua, tenggiling harus dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) karena mengalami kondisi yang serupa, yaitu luka pada ekornya.

Menurut Pujo, tenggiling turun dari hutan mungkin karena stok makanan di lereng Gunung Wilis sudah menipis, terutama karena musim kemarau. Selain itu, mereka mungkin menjadi target pemangsa lain di hutan, sehingga memilih bersembunyi di pekarangan warga.

Meskipun ekornya terluka, tenggiling yang ditemukan Pujo masih mampu bergerak dengan aktif. Oleh karena itu, ketika dinyatakan sehat, Pujo memutuskan untuk melepaskan tenggiling tersebut kembali ke hutan.

Pujo juga mencatat bahwa di daerah tersebut terdapat mitos yang melarang mengganggu tenggiling karena takut akan terjadi sesuatu.

“Kalau mitosnya di sini kan tidak boleh mengganggu tenggiling, takut kenapa-kenapa, makanya karena masih terlihat sehat saya lepas saja ke hutan,” ungkap Pujo.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya