Mayat Tanpa Kepala di Lampung Selatan Ternyata Nelayan dari Indramayu
Lampung Selatan, Beritasatu.com - Misteri penemuan dua mayat tanpa kepala di pesisir pantai di Lampung Selatan, Lampung mulai menemukan titik terang. Mayat tanpa kepala itu terindentifikasi sebagai nelayan asal Indramayu, Jawa Barat.
Mayat tanpa kepala yang ditemukan pada Rabu (6/9/2023) tersebut terindentifikasi setelah pihak keluarga mengenali dari baju yang dipakai saat mayat ditemukan.
Pihak keluarga kemudian menghubungi Polres Lampung Selatan melalui nomor hotline yang telah disediakan untuk masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Keluarga memberikan bukti adanya baju yang sama dengan yang dipakai oleh salah satu mayat saat ditemukan. Baju tersebut bertuliskan “mamae Zahra”, kemudian di tengah baju terdapat gambar kapal dengan nama kapal “Sinar Intan”.
Dari informasi yang diberikan pihak keluarga kepada polisi melalui sambungan telepon diketahui, dua mayat tanpa kepala tersebut terindentifikasi sebagai seorang nelayan asal Indramayu, Jawa Barat.
Menurut keterangan keluarga korban, identitas dua mayat tanpa kepala tersebut diketahui bernama Kasdi berusia 35 tahun dan Tarsoni berusia 25 tahun.
Kapal mereka mengalami kecelakaan laut yang menyebabkan kapal Kasdi dan Tarsoni dan 10 orang lainnya tenggelam pada pertengah Agustus 2023. Kecelakaan laut tersebut menyebabkan 6 orang hilang dan 3 orang lainnya selamat.
Keluarga korban hanya dapat memberikan laporan melalui sambungan telepon dan belum dapat mendatangi Polres Lampung Selatan lantaran terkenal biaya.
Saat ini Polres Lampung Selatan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas laporan pihak keluarga salah satu mayat tanpa kepala. Polres Lampung Selatan akan melakukan tes DNA pihak keluarga untuk memastikan identitas mayat tanpa kepala tersebut.
Selain itu, Polres Lampung Selatan juga akan berkoordinasi dengan pemerintah desa pelapor untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, titik terang itu muncul setelah ada yang menghubungi nomor hotline WhatsApp Polres Lampung Selatan dari daerah Indramayu, Jawa Barat.
"Alhamdulillah ada titik terang, ada laporan dari diduga salah satu keluarga korban bernama Yuni, menyampaikan ke nomor hotline, berkaitan mayat yang memakai baju tulisan ‘Mamae Zahra, Mimie Attar’," kata AKBP Yusriandi Yusrin, Senin (18/9/2023).
Yusriandi Yusrin menjelaskan, pelapor menyampaikan sebulan yang lalu, ada sembilan nelayan di Indramayu, mengalami kecelakaan kapal. Dalam peristiwa itu, tiga orang berhasil selamat dan enamnya tidak diketahui nasibnya.
"Ini patut diduga korban kecelakaan kapal yang tenggelam di perairan Pulau Jawa, tetapi ini akan terus kami pastikan kembali data-data atau bukti otentik," jelas Yusriandi Yusrin.
Lebih lanjut Yusriandi Yusrin menyatakan, saat ini pihaknya masih akan melakukan pencocokan seperti melakukan tes DNA, pencocokan data, dan melakukan kajian ilmiah di rumah sakit.
Saat ini pihaknya terkendala untuk melakukan tes DNA terhadap keluarga, karena keluarga dari Indramayu yang melaporkan kehilangan keluarganya belum bisa ke Lampung Selatan, karena terkendala biaya.
"Keluarga yang memberi laporan terkendala biaya untuk ke Lampung Selatan. Laporan sementara, mereka ini nelayan cumi-cumi yang beroperasi di perairan Pulau Jawa," ungkap Yusriandi Yusrin
Untuk diketahui, setelah dilakukan autopsi pada pekan kemarin, dua jenazah tanpa kepala tersebut telah dimakamkan di kompleks pemakaman milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar, Kalianda, Lampung Selatan.
Polres Lampung Selatan mengimbau kepada masyarakat di mana pun berada, apabila merasa kehilangan keluarganya, untuk bisa segera melaporkan dan menghubungi nomor hotline yang ada, sehingga bisa langsung ditindaklanjuti.
Ada pun nomor hotline Polres Lampung Selatan di 089607670077 dan 0727322110. Sementara untuk di Polres Tanggamus 082177861115 dan Polda Lampung 082178748202.
Komentar
Posting Komentar