Presiden Jokowi Pegang Data Intelijen soal Internal Parpol, Lemhannas: Beliau Tahu Batasannya - inews
Presiden Jokowi Pegang Data Intelijen soal Internal Parpol, Lemhannas: Beliau Tahu Batasannya
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui punya data intelijen soal internal hingga strategi partai politik (parpol) di Pemilu 2024. Namun Presiden diyakini mengetahui batasan soal itu.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto membenarkan hal itu. Menurutnya, wajar bila kepala negara mempunyai data intelijen. Sebab Presiden menerima laporan tersebut.
"Presiden tentunya dalam UU intelijen adalah end user dari intel, saya rasa Presiden Jokowi tahu persis batasan demokratis untuk menggunakan data-data intel tersebut," kata Andi di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Namun, Andi menegaskan data intelijen tidak bisa digunakan untuk operasi politik. Menurutnya, Presiden Jokowi mengetahui hal itu dan mengerti batasan-batasan demokratis.
"Tentunya data-data intel tidak bisa digunakan untuk melakukan operasi operasi politik," ucapnya.
Editor : Rizal Bomantama
Follow Berita iNews di Google News
Andi menjelaskan operasi intelijen tidak dapat berubah menjadi operasi politik. Terlebih, saat ini Indonesia tengah dalam pematangan demokrasi yang direncanakan bakal terjadi pada 2029 mendatang.
"Operasi-operasi intelijen tidak bisa berubah menjadi operasi-operasi politik pada saat sistem demokrasi sedang berusaha dikuatkan menuju konsolidasi dan kematangan demokrasi," katanya.
"Pak jokowi memberi pesan kepada kami di lembaga-lembaga agar profesional dan netral. Lalu kerangka reformasi keamanan, kerangka-kerangka demokratisasi selalu menjadi pesan-pesan utama beliau," tuturnya.
Komentar
Posting Komentar