Membedah Teknologi WHOOSH, Hingga Jakarta-Bandung Bisa 351 Km/Jam
Masyarakat yang ingin berpergian Jakarta-Bandung akan mendapatkan pilihan transportasi baru; Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kereta yang akhirnya diberi nama WHOOSH oleh pemerintah ini digadang-gadang menjadi menjadi 'ular besi' tercepat pertama yang dimiliki oleh bangsa di Asean.
Maklum, kereta ini bisa melaju dengan kecepatan hingga 350 km per jam. Dan karena kecepatan itu, Jakarta-Bandung bisa ditempuh dengan waktu total 1 jam.
Lalu apa sebenarnya yang membuat WHOOSH bisa melesat secepat kilat. Apa Teknologinya?
Melansir situs resminya, WHOOSH menggunakan Electric Multiple Unit (EMU) tipe KCIC 400 AF atau tipe CR400 AF. Ini merupakan tipe kereta api cepat generasi terbaru yang digunakan di China.
Rangkaian KCJB sebenarnya mulai diproduksi sejak akhir Mei 2021. Kereta tersebut diklaim memiliki teknologi canggih dan modern. Kereta dengan tipe CR400 AF didesain hemat energi sehingga ramah lingkungan.
Tipe EMU CR400 AF juga memiliki fitur keselamatan yang sudah diperkuat dan termutakhir. Dengan bantuan dari Operation Command Center (OCC), KCJB juga dihubungkan dengan peralatan pemantau bahaya akibat gejala alam, di antaranya curah hujan tinggi, angin kencang, gempa bumi, serta objek asing dan tahan api.
"Kereta yang digunakan lebih cepat dari kereta konvensional yang sudah ada, lebih modern. Termasuk dilengkapi dengan monitoring system di dalam kabinnya, seperti monitoring pantograf, suhu ruangan, tegangan dan arus listrik, status pintu di tiap kereta dan lain sebagainya. Selain itu Material EMU dibuat fire resistance atau tahan api menyesuaikan standar yang ada," kata Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi beberapa waktu lalu.
Dwiyana juga menjelaskan EMU untuk KCJB mampu meminimalisir getaran dan kebisingan. Dengan begitu, penumpang dapat merasakan pengalaman menaiki kereta yang dapat melaju hingga kecepatan operasi 350 km per jam dengan nyaman.
CR400 AF dilengkapi dengan dua emergency brake. Yang pertama disebut Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.
Emergency brake kedua disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dan pada saat power kereta dalam kondisi off atau tidak bekerja.
Dengan dua sistem emergency brake ini, CR400 AF menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi kereta pada saat terjadi kesalahan sistem maupun human error.
Satu rangkaian kereta CR400 AF terdiri dari 8 gerbong dengan komposisi empat gerbong bermotor dan empat gerbong tanpa motor. Dengan komposisi ini memungkinkan kereta CR400 AF memiliki kecepatan desain hingga 420 km per jam dan kecepatan operasional 350 km per jam.
Meskipun berkecepatan tinggi, dari sisi kenyamanan CR400 AF memiliki cabin noise yang lebih rendah sehingga mampu meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal.
Dengan kecepatan tinggi tersebut, CR400 AF akan menempuh jarak 142,3 km Jakarta-Bandung hanya dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung, hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun.
Sebagai informasi, disepanjang trase KCJB terdapat empat stasiun pemberhentian yakni di Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar.
Salah satu alasan kenyamanan di dalam kereta cepat dapat terjadi karena pengadopsian dari teknologi canggih dari Bogie menggunakan sistem suspensi yang terdiri dari suspensi primer menggunakan cylindrical helical spring dan suspensi sekunder menggunakan air spring serta dilengkapi dengan peredam.
Bogie merupakan struktur di bawah badan kereta api atau gerbong tempat as roda (axle) dan roda dipasang melalui bantalan.
Dwiyana menjelaskan kecanggihan EMU KCJB juga dapat ditemukan pada sistem pengoperasiannya yang sudah menggunakan teknologi ATP (Automatic Train Protection) sesuai dengan standard yang disyaratkan dalam Kereta Kecepatan Tinggi dan juga standard China dan dunia.
Teknologi tak kalah dari Eropa dan Jepang
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga baru-baru ini menyebut teknologi operasional KCJB tidak kalah dengan yang dimiliki Eropa dan Jepang.
"Kalau kita perbandingkan dengan Eropa, Amerika, Jepang, ya memang ini tidak kalah. Kan teknologi kereta cepat itu macam-macam. Prancing punya, Spanyol punya, Italia juga buat, Jepang apalagi," ucap Erick.
Erick menjelaskan bahwa teknologi kereta cepat yang dipakai setiap negara tentu bermacam-macam. Hanya saja, teknologi kereta cepat yang diadopsi untuk rute Jakarta-Bandung merupakan teknologi terbaru yang ada di China.
Tak hanya berkaitan dengan teknologi, Menteri Perhubungan Budi KaryaSumadi mengatakan secara nama, Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kini berjuluk 'WHOOSH' juga lebih bagus dari Shinkansen.
Shinkansen adalah nama Kereta Cepat Jepang. Tak hanya itu, ia juga mengklaim WHOOSH lebih bagus dari nama kereta cepat di Prancis, yakni Train à Grande Vitesse (TGV).
"Bahkan kalau mau sombong sedikit dengan Shinkansen atau TGV lebih bagus ini (WHOOSH) ya. It's OK. Kita perlu memberikan kebanggaan terhadap apa yang kita lakukan," ucapnya.
Tes intensif demi keamanan
Budi mengatakan untuk memastikan keamanan teknologi, WHOOSH terus diuji coba menjelang beroperasi pada Oktober 2023.
"Kami bersama KCIC terus berupaya melakukan penyempurnaan dengan melakukan serangkaian uji coba. Mudah-mudahan uji coba berjalan lancar dengan hasil yang baik, sehingga sudah bisa digunakan masyarakat pada bulan Oktober 2023," ujar Budi.
Budi turun langsung mencoba kereta cepat. Ia juga mencoba kereta pengumpan (feeder) yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan Stasiun Bandung.
Uji coba langsung ia lakukan demi memastikan integrasi antara kereta cepat dengan moda transportasi lainnya sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan akses.
Sejumlah pembangunan tengah dilakukan untuk mengoptimalkan perjalanan kereta feeder.
Secara keseluruhan akan ada pembangunan Skybridge di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung, serta pembangunan Flyover Ciroyom dan Pusdikpom. Semuanya ditargetkan selesai pada tahun 2023 ini.
Selain kereta feeder, terdapat pula sejumlah akses penghubung dari dan ke Stasiun Padalarang, di antaranya BTS Trans Metro Pasundan Rute Alun-Alun KBP, Bus Damri Rute Alun - Alun Bandung - Situ Ciburuy (Via Cimahi) serta Rute usulan St. Padalarang -Lembang oleh KBB.
Selain itu jug ada angkutan perkotaan (angkot) Rute Padalarang - Rajamandala, Rute Padalarang - Cimahi -Leuwipanjang, dan rute Padalarang - Cimahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar