Pabrik Kaca di Rempang Batam Mulai Dibangun Mei atau Juni 2024
Industri kaca dan panel surya di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau ditargetkan mulai dibangun pada Mei 2024. Saat ini proyek tersebut masih dalam upaya pembebasan lahan yang mendapat penolakan dari masyarakat hingga berujung kericuhan dengan aparat.
"Ada industri kacanya dua ribu hektare, itu yang mungkin (mulai dibangun) bulan Mei atau Juni ya tahun depan," kata Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto di sela acara Infrastructure Forum and Edutainment Expo di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).
Berlokasi di Rempang Eco-City, pabrik kaca di Batam akan dibangun oleh Xinyi Group yang digadang-gadang akan menjadi pabrik kaca terbesar setelah China. Komitmen investasi yang telah disepakati senilai US$ 11,6 miliar atau Rp 174 triliun (kurs Rp 15.000).
"Itu untuk industri pengembangan industri silika, kemudian kaca, kemudian juga PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) dan sebagainya," tuturnya.
Enoh menerangkan, nilai investasi di kawasan Rempang Eco-City diproyeksikan dapat mencapai Rp 381 triliun untuk jangka panjang. Investor utama di Pulau Rempang yakni PT Makmur Elok Graha (MEG).
"Ke depannya secara keseluruhan itu target investasinya Rp 381 triliun yang secara keseluruhan 7 ribu hektare kalau nggak salah," ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta masalah di Rempang segera diselesaikan. Langsung klik halaman berikutnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sampai menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah malam. Hal itu dilakukan untuk membahas konflik yang terjadi di Pulau Rempang akibat pembebasan lahan Rempang Eco-City.
Jokowi mengatakan permasalahan di proyek Rempang Eco-City terjadi karena salah komunikasi. Orang nomor satu di Indonesia itu meminta agar permasalahan tersebut segera dikomunikasikan dan diselesaikan.
"Saya sudah sampaikan urusan yang di Rempang, tadi malam tengah malam saya telepon Kapolri, ini hanya salah komunikasi aja, di bawah itu salah mengkomunikasikan saja. Mau diberi ganti rugi, diberi lahan, diberi rumah tapi mungkin lokasinya belum tepat, nah itu yang harusnya diselesaikan," kata Jokowi.
"Masa urusan kayak gitu sampai presiden," tambahnya.
Jokowi menegaskan bahwa tujuan proyek strategis nasional (PSN) seperti Rempang Eco-City untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, bukan sebaliknya. Ia mau jika ada ganti untung, masyarakat akan senang dan terima.
"Masyarakat kalau ada ganti rugi senang gitu lho yang kita inginkan, bukan ganti rugi tapi ganti untung karena memang harga yang ditujukan adalah harga terbaik. PSN ini tujuannya adalah memberi manfaat untuk rakyat, bukan justru sebaliknya menderitakan masyarakat," tegasnya.
(aid/hns)
Komentar
Posting Komentar