Pilih Naik MRT ke Kantor, Muhadjir Effendy: Lebih Sehat dan Kurangi Macet | Garuda News 24

 

Pilih Naik MRT ke Kantor, Muhadjir Effendy: Lebih Sehat dan Kurangi Macet | Garuda News 24

Pilih Naik MRT ke Kantor, Muhadjir Effendy: Lebih Sehat dan Kurangi Macet
152
SAHAM

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy menggunakan MRT untuk berangkat ke kantor sejak 2019.

Menurut dia, naik transportasi umum ke tempat kerjanya membawa manfaat.

“Untuk saya sendiri, saya merasa sebetulnya enggak (merasa) terlalu (sulit naik transportasi umum). Ini lebih banyak manfaatnya untuk diri saya,” Muhadjir kepada Kompas.com saat diwawancarai di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Saat Menko PMK Muhadjir Naik MRT dan Tak Ada yang Mengenali, Nyaman Jadi Bukan Siapa-siapa…

Beberapa manfaat yang dirasakan Muhadjir adalah dirinya menjadi lebih sehat.

Dia juga mencoba untuk berkontribusi mengurangi kepadatan lalu lintas yang berdampak pada polusi udara.

“(Pilih jalan kaki untuk) menjaga endurance (ketahanan tubuh) dan kesehatan. Yang kedua, walaupun mungkin andilnya kecil, (ingin) ikut mengurangi kepadatan lalu lintas,” papar dia.

“Kemudian juga (untuk mengurangi) polusi karena polusi besar sekali,” lanjut Muhadjir.

Dari rumah dinasnya di Komplek Menteri Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Muhadjir jalan kaki sekitar 1,5 kilometer ke Stasiun MRT Istora Senayan.

Baca juga: Ngintilin Menteri Jokowi Ngantor Tanpa Mobil Dinas, Asik Naik MRT dan Jalan Kaki…

Dalam seminggu, dia jalan kaki ke kantor setidaknya dua kali.

“Biasanya Rabu sama Kamis. Kemudian, Jumat naik sepeda ke kantor karena sudah ditunggu juga (oleh) para pegawai untuk olahraga Jumat,” imbuh Muhadjir.

Jakarta –

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyiapkan investasi US$ 9 miliar atau sekitar Rp 138,3 triliun (kurs Rp 15.370) untuk menggarap tiga proyek smelter. Lokasi smelter di Sulawesi, tersebar di Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa.

Targetnya, peletakan batu pertama atau groundbreaking akan dilaksanakan tahun ini.

“Tiga proyek itu akan sekitar US$ 9 miliar,” kata Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia Adriansyah Chaniago ditemui usai acara Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN), di The Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“(Groundbreaking) mudah-mudahan tahun ini, secara agreement sudah tandatangan,” lanjutnya.

Kemudian ia menerangkan, kesiapan pembangunan tahun ini seiring dengan izin yang telah diberikan pemerintah kepada Vale Indonesia. Dia mengatakan izin untuk proyek smelter di Bahodopi sekitar 80% dan Pomalaa 50%.

“Kalau yang di Bahodopi itu hampir 80% sudah, kalau yang di Pomalaa itu hampir 50% terutama kan kita lagi ada peningkatan kapasitas. Tapi intinya kita sudah mulai early work,” ujarnya.

Adriansyah juga menerangkan untuk persiapan infrastruktur pembangunan juga mulai disiapkan. Bahkan ada salah satu smelter yang mulai uji sampel pertambahnya.

“Groundbreaking sudah persiapan-persiapan infrastruktur segala macam, bahkan Pomalaa kita sampling test pertambangan dan hasilnya bagus. Kita bisa on time yang penting semua dilakukan dengan standar ESG sudah kami terapkan,” lanjutnya.

(ada/hns)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya