Polri Resmi Terbitkan Red Notice untuk Gembong Narkoba Fredy Pratama, Begini Penampakannya By BeritaSatu

 

Polri Resmi Terbitkan Red Notice untuk Gembong Narkoba Fredy Pratama, Begini Penampakannya

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 15, 2023
Bareskrim Polri telah menerbitkan red notice terhadap bos narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.
Bareskrim Polri telah menerbitkan red notice terhadap bos narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama.

Jakarta, Beritasatu.com – Bareskrim Polri telah menerbitkan red notice terhadap bos narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama. Hal tersebut diketahui dari dari situs resmi Interpol.

Dalam situs resmi Interpol, tampak wajah gembong narkoba Fredy Pratama dengan potongan rambut gondrong. Dalam foto tersebut Fredy Pratama memakai kaus warna biru dan mengenakan kalung.

Tampak juga identitas Fredy Pratama yang lahir di Banjarmasin, 25 Juni 1985. Dalam situs tersebut, Fredy Pratama diburu Interpol dengan kejahatan narkoba.

Bareskrim Polri telah menerbitkan red notice terhadap Fredy Pratama. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa mengungkap alasan baru menerbitkan red notice terhadap bos narkoba jaringan internasional tersebut.

"Kan sekarang baru kebongkar sindikatnya semua," ujarnya saat dihubungi Jumat (15/9/2023).

"Sindikatnya terbongkar dari mulai Mei kemarin terbongkar semua, makanya terbitlah red notice oleh Hubinter udah keluar," imbuhnya.

Sebelumnya, Bareskrim Polri telah mengungkap kasus kejahatan lintas negara terkait narkotika dan pencucian uang yang melibatkan jaringan kriminal berkelas kakap, termasuk Fredy Pratama.

Fredy Pratama yang dikenal dengan nama samaran The Secret, Cassanova, Mojopahit, dan Air Bag, mengendalikan operasi narkoba di Indonesia dari Thailand.

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada sebelumnya juga mengungkapkan, sindikat narkoba ini memiliki struktur yang terorganisasi dengan peran masing-masing, termasuk bidang operasional, keuangan, pembuatan dokumen, dan pengumpulan uang.

Mereka menggunakan aplikasi komunikasi khusus dan banyak rekening bank yang berbeda.

"Kami juga menemukan penggunaan beberapa rekening bank dan identifikasi struktur jaringannya dengan peran masing-masing," kata Wahyu.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya