Skip to main content
728

Prabowo Subianto Akan Temui Muhaimin Iskandar Malam ini, Ingin Tanyakan Keseriusan Duet dengan Anies Baswedan - Tempo

 

Prabowo Subianto Akan Temui Muhaimin Iskandar Malam ini, Ingin Tanyakan Keseriusan Duet dengan Anies Baswedan

Jumat, 1 September 2023 16:14 WIB

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani, dan jajaran menerima dukungan Partai Garuda terhadap bakal calon presiden Prabowo Subianto saat kunjungan ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Garuda, Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023. Tempo/Eka Yudha Saputra

TEMPO.COJakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan ketua umum partainya, Prabowo Subianto, akan menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Jumat malam ini, 1 Agustus 2023. Muzani menyatakan Prabowo ingin menanyakan langsung soal kepastian Muhaimin mendampingi calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.

Muzani mengatakan Prabowo sempat mempertanyakan kebenaran berita Cak Imin dipilih Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon wakil presidennya. PKB dan Muhaimin saat ini masih tercatat sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju yang akan mengusung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2024.

Muzani menuturkan Prabowo sempat tidak percaya berita duet tersebut. Bahkan, kata dia, Prabowo sempat mengontak Cak Imim pada Kamis malam, 31 Agustus 2023.

“Insya Allah beliau malam ini akan bertemu dengan Pak Muhaiman untuk melakukan tabayyun tentang hal tersebut. Supaya berita yang simpang siur tersebut tidak menjadi salah sangka yang bisa merusak hubungan antara Gerindra dan PKB,” kata Muzani saat ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Garuda, Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023.

Gerindra hormati langkah PKB

Soal sikap PKB yang menyambut baik duet Anies-Cak Imin, Muzani mengatakan Gerindra menghormati semua tindakan partai politik, terutama tindakan yang diambil parpol yang telah menjalin koalisi dengan Gerindra.

“Prinsipnya sama-sama menghormati atas semua tindakan politik,” ujar dia.

Selanjutnya, PKB akan pamit ke Gerindra

Advertising

Advertising

<!--more-->

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan PKB akan pamit kepada Partai Gerindra untuk keluar dari Koalisi Indonesia Maju. Hal itu mereka lakukan setelah menerima tawaran Partai NasDem untuk memasangkan Muhaimin Iskandar dengan Anies Baswedan.

Hal ini disampaikan Jazilul setelah Dewan Majelis Syuro PKB menggelar rapat pleno di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Jumat pagi, 1 September 2023.

“Dengan sendirinya,” kata Jazilul ketika ditanya apakah sudah ada rencana pamit ke Parta Gerindra.

Jazilul tidak mengatakan apakah Cak Imin akan sowan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mundur koalisi. Namun ia menyebut masalah sowan adalah hal teknis.

PKB konsultasi dengan ulama NU sore ini

Lebih lanjut, Jazilul mengatakan PKB akan berkonsultasi dengan para ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya pada sore ini. Konsultasi itu dilakukan untuk memastikan duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sementara deklarasi pasangan itu akan dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu besok.

“Nanti termasuk konsultasi dengan para kiai itu akan difinalkan finalisasinya itu nanti di Surabaya. Rapatnya akan diselenggarakan jam 3 hari ini di Surabaya,” kata Jazilul.

Jazilul mengatakan rapat pleno PKB hari ini menyatakan menyambut baik tawaran kerja sama politik dari NasDem setelah perdebatan alot dari para anggita Dewan Syuro PKB.

“Yang jelas tadi dinamikanya sangat alot. Masing-masing juga memberikan argumentasi baik dari Syuro maupun tahfidz, alot. Dan pada ujung nya itu, keputusannya akan ada finalisasi. Tapi hari ini semuanya menyambut baik tawaran kerja sama dari Partai NasDem,” kata Jazilul.

PKB dan Gerindra sebelumnya membangun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. PKB sendiri mengusung Muhaimin sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Peluang Muhaimin menjadi cawapres pun meredup menyusul bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi tersebut. Pasalnya, PAN memiliki calon yang memiliki elektabilitas lebih besar, Erick Thohir.

Beakangan hubungan kedua partai merenggang setelah Prabowo Subianto mengubah nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju. PKB menilai perubahan itu tak sesuai dengan kesepakatan Piagam Sentul yang telah mereka tandatangani pada tahun lalu.

EKA YUDHA SAPUTRA | AMELIA RAHIMA SARI | HANAA SEPTIANA | ANTARA

16 menit lalu

Soal Arah Dukungan Demokrat, SBY: Kuncinya Lepaskan Dulu Emosi Itu

SBY kemudian menjelaskan alasan mengapa Demokrat belum bisa menentukan keputusannya.

Baca Selengkapnya

25 menit lalu

Robek Gambar Anies dari Baliho, Demokrat Kota Depok: Sangat Sakit Hati

Demokrat Depok juga mengintruksikan untuk menghapus seluruh unggahan bergambar Anies Baswedan di instagram, facebook, tiktok juga whatsapp.

Baca Selengkapnya

31 menit lalu

PKS Tetap Dukung Anies Baswedan Capres Menyusul Rencana Duet dengan Cak Imin

Struktur dan kader PKS disebut sudah all out mengenalkan dan mensosialisasikan Anies Baswedan ke seluruh pelosok tanah air.

Baca Selengkapnya

Posting Komentar

0 Komentar

728