Pilihan

Presiden Erdogan Bawa Isu Islamofobia di Sela KTT G20 - ine s

 

Presiden Erdogan Bawa Isu Islamofobia di Sela KTT G20

By Anton Suhartono
inews.id
September 9, 2023
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat isu Islamofobia dalam pertemuan dengan negara-negara MIKTA di sela KTT G20
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat isu Islamofobia dalam pertemuan dengan negara-negara MIKTA di sela KTT G20

NEW DELHI, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat isu Islamofobia dalam pertemuan dengan negara-negara MIKTA di sela KTT G20 India di New Delhi, Sabtu (9/9/2023). MIKTA terdiri atas Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.

Hadir dalam pertemuan itu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Sementara Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador tidak tak bisa menghadiri KTT G-20, diwakilkan Menteri Ekonomi Raquel Buenrostro Sanchez.

Erdogan mendesak para pemimpin MIKTA untuk bersatu melawan ancaman Islamofobia yang semakin meningkat.

“Peningkatan dan penyebaran permusuhan terhadap Islam serta terorisme internasional sungguh mengkhawatirkan. Perkembangan negatif ini kembali mengingatkan bahwa kita perlu meningkatkan solidaritas, meningkatkan pemahaman satu sama lain, serta toleransi,” kata Erdogan, kepada para pemimpin MIKTA, dikutip dari Anadolu.

Dia menambahkan, meningkatnya ketidakadilan dalam sistem global perlu diimbangi dengan peran organisasi internasional untuk menghasilkan solusi terhadap permasalahan ini. Dibutuhkan tanggung jawab dalam menyelesaikan konflik melalui cara-cara damai serta membangun dunia yang lebih adil dan menjamin multilateralisme.

“Daripada melakukan kejahatan rasial, diskriminasi, Islamofobia, dan xenofobia, kita perlu menerapkan rasa saling menghormati dan budaya hidup berdampingan. Tidak bisa diterima, nilai-nilai paling sakral dari 2 miliar penduduk dibiarkan diserang hampir setiap hari dengan kedok kebebasan berekspresi. Kita percaya bahwa setiap orang yang menghormati kemanusiaan, apa pun agamanya, harus menolak hal ini,” tuturnya, menegaskan.

Erdogan menambahkan, penting bagi organisasi internasional untuk berbuat adil, demokratis, transparan, akuntabel, dan efektif, melalui keterwakilan yang lebih inklusif. Organisasi seperti MIKTA, tegas dia, sangat penting dalam hal ini.

MIKTA didirikan pada 2013 bertujuan untuk memberikan kontribusi solusi konstruktif terhadap tantangan kawasan dan global serta meningkatkan efektivitas tata kelola global. Anggota MIKTA juga berupaya memperkuat hubungan ekonomi dan politik mereka.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek