Setelah Seminggu, Keluarga Korban Banjir Libya masih Dibayangi Kehilangan Anggota Keluarganya | Garuda News 24

 

Setelah Seminggu, Keluarga Korban Banjir Libya masih Dibayangi Kehilangan Anggota Keluarganya | Garuda News 24

Setelah Seminggu, Keluarga Korban Banjir Libya masih Dibayangi Kehilangan Anggota Keluarganya
152
SAHAM

– Seminggu setelah banjir yang menyapu pusat kota Derna hingga ke laut, keluarga-keluarga masih harus menanggung kehilangan yang tak tertahankan dari para korban tewas dan dihantui oleh nasib yang tidak diketahui dari orang-orang yang hilang.

Bendungan-bendungan di atas kota tersebut jebol akibat badai seminggu yang lalu, menyebabkan aliran air deras mengalir ke dasar sungai musiman yang mengalir melalui pusat kota berpenduduk 120.000 orang.

Ribuan orang tewas dan ribuan lainnya hilang. Sejauh ini, para pejabat yang menggunakan metodologi berbeda telah memberikan jumlah korban jiwa yang sangat bervariasi, walikota memperkirakan lebih dari 20.000 orang hilang.

Baca Juga: Akhirnya Bawaslu Kolaborasi Dengan Tiktok Untuk Mencegah Peredaran Hoax dan Misinformasi di Masa Pemilu

Organisasi Kesehatan Dunia telah mengonfirmasi 3.922 kematian. Salah satu orang yang selamat memperlihatkan foto keponakan kecilnya di ponselnya, sedang menggendong seekor anak kucing di atas kepalanya dengan satu tangan terulur.

Pihak berwenang belum menyerah terhadap kemungkinan menemukan orang dalam keadaan hidup, kata Othman Abduljaleel, menteri kesehatan di pemerintahan di daerah Libya timur, dilansir dari Reuters.

“Harapan untuk menemukan korban yang selamat semakin memudar, namun kami akan terus berupaya mencari kemungkinan korban yang selamat,” katanya melalui telepon.

Baca Juga: Prabowo Dampingi Jokowi Hadiri Pembukaan Munas dan Konbes Ulama NU

“Sekarang upaya difokuskan pada penyelamatan siapa pun dan pemulihan jenazah dari bawah reruntuhan, terutama di laut, dengan partisipasi banyak penyelam dan tim penyelamat khusus dari berbagai negara,” pungkasnya.

Warga mengatakan ancaman terhadap kota tersebut akibat runtuhnya bendungan di atasnya sudah diketahui secara luas, dan proyek perbaikan bendungan tersebut terhenti selama lebih dari satu dekade. Mereka juga menyalahkan pihak berwenang karena gagal mengevakuasi warga tepat waktu.

Baca Juga

Komentar