Update Gempa Maroko: Jumlah Korban Tewas 2 Kali Lipat Hari Pertama By BeritaSatu

 

Update Gempa Maroko: Jumlah Korban Tewas 2 Kali Lipat Hari Pertama

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 9, 2023
Mayat-mayat korban gempa Maroko ditutupi selimut di antara warga yang berduka, Sabtu, 9 September 2023 WIB. Gempa dahsyat melanda Maroko, Jumat malam, 8 September 2023.
Mayat-mayat korban gempa Maroko ditutupi selimut di antara warga yang berduka, Sabtu, 9 September 2023 WIB. Gempa dahsyat melanda Maroko, Jumat malam, 8 September 2023.

Marrakesh, Beritasatu.com - Korban tewas akibat gempa Maroko terus bertambah. Hingga Minggu (10/9/2023) pagi WIB, jumlah korban sudah menembus 2.012. Angka ini dua kali lipat dari laporan terakhir Sabtu malam.

Jumlah korban diprediksi akan terus bertambah mengingat tim gabungan masih terus berusaha menyelamatkan korban dari reruntuhan, terutama di kawasan perdesaan.

“Seperti halnya gempa besar lainnya, gempa susulan mungkin terjadi yang akan menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan gempa susulan ini tentu menghambat pencarian dan penyelamatan” kata Bill McGuire, profesor emeritus bidang bahaya geofisika dan iklim di University College, London.

Korban tewas sebagian besar di Marrakesh dan lima provinsi dekat pusat gempa. Sementara korban luka mencapai 2.059, lagi-lagi hampir dua kali dari angka hari Sabtu yang hanya 1.204 orang, seperti dilaporkan Kementerian Dalam Negeri Maroko.

Kementerian Dalam Negeri dan Angkata Bersenjata Maroko juga melaporkan bahwa dari 2.059 korban luka terdapat 1.404 korban di antaranya dalam kondisi kritis. Pada Sabtu malam, laporan korban kritis masih di angka 721.

Jumlah warga yang dalam kondisi kritis ini dikhawatirkan bakal menambah angka korban meninggal di kemudian hari.

Gempa bumi dahsyat yang jarang terjadi melanda Maroko, Jumat (8/9/2023) malam sekitar pukul 23.11 (22.11 GMT). Gempa M 6,8 itu berpusat di Pegunungan High Atlas, sekitar 74 kilometer sebelah tenggara kota Marrakesh.

Saking kuatnya, guncangan itu merobohkan bangunan-bangunan terutama di kawasan desa yang terletak di pegunungan maupun kota-kota kuno yang bangunannya tidak dirancang untuk menahan gempa.

Tim Penyelamat Cari Korban Gempa

Disebutkan pula bahwa tim penyelamat berjuang sejak Sabtu pagi untuk mencapai daerah-daerah terpencil yang paling terkena dampak. Artinya, belum semua lokasi terdampak gempa terjamah oleh tim penolong. Inilah fakta-fakta yang memperkuat dugaan bahwa jumlah korban akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Gempa pada Jumat malam tersebut merupakan yang terbesar yang melanda negara Afrika Utara dalam 120 tahun terakhir. Gempa meruntuhkan tembok-tembok yang terbuat dari batu dan pasangan bata yang tidak dibangun untuk menahan gempa.

Reruntuhan bangunan menutupi jalanan sehingga penduduk harus mencari jalan melalui puing-puing. Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menemukan korban selamat yang terkubur di reruntuhan berdebu.

Sebuah tenda yang biasanya digunakan untuk perayaan didirikan sebagai tempat berlindung di komunitas pegunungan Moulay Brahim, Provinsi Al Haouz, yang miskin. Masyarakat setempat tak dapat lagi menghuni rumah-rumah mereka yang terbuat dari tanah liat dan batu bata.

Beberapa lelaki menangis tersedu-sedu di telepon dan memberi tahu kerabat tentang kehilangan anak-anak mereka. Mayat-mayat yang ditutupi selimut dibaringkan di pusat kesehatan di sebelah masjid.

“Tidak ada yang bisa dilakukan selain berdoa,” kata Hamza Lamghani, warga setempat yang kehilangan lima sahabat terdekatnya.

Sementara itu, orang-orang terlihat di TV pemerintah berkerumun di jalan-jalan bersejarah di Marrakesh, kota di barat daya Maroko di kaki Pegunungan Atlas. Mereka takut kembali ke dalam gedung yang mungkin masih tidak stabil. Banyak yang membungkus diri mereka dengan selimut ketika mencoba tidur di luar.

Baca Juga

Komentar