TRENGGALEK, KOMPAS.com - Kepolisian menyebut, satu warga asal Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bernama Fanani (32) menjadi korban tewas dalam bentrok antarperguruan silat di Taiwan.
Selain Fanani, satu Pekerja Migran Indonesia lainnya dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan medis di Taiwan.
Korban kritis, merupakan saudara kembar dari korban meninggal dunia.
"Korban ini merupakan saudara kembar, dan tinggal dalam satu desa beda rumah," terang Anggota Polsek Watulimo Babhinkamtibmas Desa Karanggandu Aipda Setiono melalui sambungan telepon, Selasa (5/9/2023).
Hubungi keluarga
Setiono mengungkapkan, korban sempat menghubungi keluarganya satu hari sebelum dikabarkan meninggal dalam bentrokan.
Fanani mengutarakan rencananya pulang ke Trenggalek pada Jumat (8/9/2023).
Namun takdir berkata lain, pada Minggu (3/9/2023) pagi, keluarga menerima kabar dari kepolisi Taiwan, bahwa Fanani meninggal dunia setelah terlibat bentrokan.
"Terakhir korban menghubungi keluarganya pagi sebelum bentrokan, dan mengabarkan kalau Jumat (8/9/2023) akan pulang ke Trenggalek," terang Setiono.
Fanani diketahui merantau ke Taiwan sebagai Pekerja Migran Indonesia, tiga tahun terakhir sejak sekitar tahun 2020 silam. Selama di Taiwan, korban aktif berkomunikasi dengan keluarganya di Trenggalek.
Tunggu pemulangan
Dia mengatakan, bentrokan antarkelompok perguruan silat terjadi pada Sabtu (02/09/2023) malam waktu setempat di kawasan Kota Changhua, Taiwan.
Dalam kasus tersebut, polisi Taiwan menangkap 16 orang yang terlibat tawuran.
Belum ada kabar terkait pemulangan jenazah korban ke Trenggalek. Saat ini jenazah korban masih berada di Taiwan.
"Keluarga belum dapat kabar, terkait pemulangan jenazah," terang Setiono.
Komentar
Posting Komentar