Abbas Desak Dunia Internasional Hentikan Pembantaian di Gaza
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan agar tindakan internasional segera dilakukan untuk menghentikan "genosida di Gaza".
Dalam sebuah pertemuan dengan Komite Eksekutif PLO, Abbas mengatakan bahwa kepemimpinan Palestina menyerukan "penghentian agresi, pemberian bantuan kemanusiaan, pencegahan pengungsian, dan penghentian serangan oleh pemukim dan tentara Israel di Yerusalem dan Tepi Barat".
"Ini adalah tindakan penghancuran yang biadab. Bagaimana mungkin dunia tetap diam atas pembantaian ini?" kata Abbas, mengutip Aljazeera, Minggu (29/10).
Israel memborbadir Gaza tanpa henti dan mengakibatkan lebih dari 7.700 orang tewas dan sebagian besar adalah warga sipil, termasuk anak-anak.
Gempuran ini disebut Israel sebagai aksi 'membela diri' atas serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 229 orang.
Sejumlah negara telah menyerukan agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata.
Majelis Umum PBB juga sudah menyetujui resolusi yang mengupayakan gencatan senjata untuk kemanusiaan segera diGaza antaraIsrael dan militan Palestina, Hamas. Mereka juga menuntut akses bantuan ke Jalur Gaza dan perlindungan warga sipil.
Gencatan senjata kemanusiaan diakui sebagai gencatan senjata antara pihak-pihak yang berseteru sehingga warga sipil yang terkena kekerasan dan dampak perang dapat memperoleh akses bantuan yang sangat dibutuhkan.
Keputusan diambil dengan mengantongi 120 suara mendukung dari anggota. Sementara itu, 45 suara abstain, dan 14 suara menolak, termasuk Israel dan Amerika Serikat yang mengkritik resolusi itu tak menyinggung serangan Hamaspada 7 Oktober.
Selain menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, dalam jangka panjang dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan, seperti diberitakan AP, usulan resolusi tersebut menuntut semua pihak segera mematuhi kewajiban mereka berdasarkan undang-undang kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.
Namun, Israel tampaknya belum mau mengakhiri perang. Hal ini tersirat dari pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menegaskan bahwa perang di Gaza akan berlangsung lama dan sulit.
"Perang di dalam Gaza akan berlangsung lama. Ini adalah perang kemerdekaan kedua kami. Kami akan menyelamatkan negara kami," kata Netanyahu, mengutip CNN.
Netanyahu mengatakan bahwa tahap kedua perang melawan Hamas telah dimulai, dengan tujuan menghancurkan sayap bersenjata dan pemerintahan kelompok tersebut. Perang ini juga bertujuan mengembalikan para sandera yang ditahan Hamas.
"Para pejuang heroik kami memiliki satu tujuan: Untuk menghancurkan musuh ini dan memastikan keberadaan negara kami. Tidak akan pernah lagi. 'Tidak akan pernah lagi,' sekarang," kata Netanyahu.
(tim/dmi)
Komentar
Posting Komentar