JAKARTA - Kedaulatan pangan nasional merupakan sebuah konsep krusial yang berhubungan dengan kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya secara mandiri.
Konsep ini mencakup berbagai aspek, termasuk produksi pangan dalam negeri, akses yang adil, keberlanjutan, dan kebijakan yang mendukung pencapaian tujuan tersebut. Di dalam konteks Indonesia, peran politisi seperti Ganjar Pranowo dalam memajukan kedaulatan pangan nasional memiliki signifikansi yang tak boleh diabaikan.
Calon Presiden Ganjar Pranowo telah menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap upaya meningkatkan kedaulatan pangan di Indonesia. Selama dua masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar telah mengambil berbagai langkah strategis yang mendukung kedaulatan pangan. Salah satu inisiatif penting yang berhasil diterapkannya adalah 'Gerakan 1000 Embung'.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.okezone.com%2Fokz%2F300%2Fcontent%2F2023%2F10%2F17%2F337%2F2903213%2Fsiti-atikoh-ganjar-mengurai-peran-vital-perempuan-dalam-kedaulatan-pangan-nasional-DQLmfnVKMU.jpg)
Ganjar menjelaskan bahwa embung memiliki manfaat besar bagi masyarakat Jawa Tengah. Provinsi ini sering menghadapi masalah kekeringan saat musim kemarau dan banjir saat musim hujan. Embung berperan penting dalam menyediakan air untuk irigasi sawah selama musim kemarau dan sebagai sarana penampungan air baku untuk keperluan masyarakat.
Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, Jawa Tengah harus menjaga produktivitas pertaniannya. Selain itu, embung juga berfungsi sebagai penampung air dan pengendali banjir selama musim hujan. Dengan inisiatif 'Gerakan 1000 Embung', Ganjar telah berhasil memajukan kedaulatan pangan dan mengatasi tantangan lingkungan di Jawa Tengah.
Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional Bersama Gerakan 1000 Embung
Gerakan Seribu Embung, yang pertama kali diperkenalkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sejak tahun 2015. Keberadaan embung, menurut Ganjar, menciptakan manfaat kedaulatan pangan bagi masyarakat Jawa Tengah, terutama karena provinsi ini seringkali mengalami bencana kekeringan pada musim kemarau dan banjir saat musim hujan.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.okezone.com%2Fokz%2F300%2Fcontent%2F2023%2F10%2F17%2F337%2F2903195%2Finspiratif-ini-strategi-siti-atikoh-supriyanti-untuk-cegah-ganjar-korupsi-Bc58mePTys.jpg)
Embung berfungsi sebagai penampung air yang dapat digunakan untuk irigasi sawah saat musim kemarau dan sebagai sumber air bersih untuk warga. Sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia, Jawa Tengah harus menjaga produktivitas sektor pertaniannya. Selain itu, embung juga memiliki peran penting sebagai penampung air dan pengendali banjir pada musim hujan.
“Embung ini menjadi solusi persoalan kebutuhan irigasi dan air baku,” ujar Ganjar menjelaskan tentang fungsi embung dilansir melalui jatengprov.go.id (19/10/2022).
Follow Berita Okezone di Google News
Pembangunan embung dibiayai melalui berbagai sumber, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pembangunan embung yang didanai oleh APBN dilaksanakan oleh Badan Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebanyak 141 unit, dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah sebanyak 512 unit.
Sementara pembangunan yang dibiayai oleh APBD Jawa Tengah dilakukan secara gotong royong oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang sebanyak 74 unit, Dinas Pertanian dan Perkebunan sebanyak 4 unit, dan oleh pemerintah kabupaten/kota sebanyak 11 unit.
Selain itu, Jawa Tengah menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk membangun 390 embung dan mendapat hibah dari perusahaan swasta sebanyak 3 unit.
Saat ini, lebih dari 1.135 embung telah berhasil dibangun di Jawa Tengah, dan rencananya akan terus bertambah. Meskipun target awal telah tercapai, Ganjar Pranowo tetap berkomitmen untuk terus membangun embung.
“Pembuatan embung tetap jalan terus sampai hari ini. Makanya kalau ada ruang-ruang sisa, maka kita manfaatkan,” lanjutnya.
Melalui upaya pembangunan embung dan bendungan, Jawa Tengah telah berhasil mengatasi masalah air di berbagai musim dan berkontribusi pada penciptaan iklim kedaulatan pangan nasional Ganjar Pranowo terus berkomitmen dalam menjaga dan memajukan tata kelola sumber daya air di provinsi ini.
Meskipun target pembangunan embung belum tercapai sepenuhnya, Ganjar Pranowo tetap berkomitmen untuk terus membangun embung sebagai bagian dari usahanya dalam menjaga dan meningkatkan tata kelola sumber daya air di provinsi ini.
Melalui upaya pembangunan embung, Jateng berhasil berdiri diatas kedua kakinya sendiri. Perwijudan kedaulatan pangan ini mungkin dapat diberlakukan secara nasional. Investasi dari negara lain, perusahaan swasta, dan lainnya mungkin dapat dikelola kabinet Ganjar Pranowo nantinya mewujudkan kedaultan pangan skala nasional.
Follow Berita Okezone di Google News
(wal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar