Bandara di Filipina Alami Ancaman Teror Bom
Manila, Beritasatu.com – Filipina pada pekan ini, mengalami sejumlah ancaman bom, yang telah meningkatkan kewaspadaan keamanan negara itu di semua bandara komersial.
Pihak berwenang memerintahkan 42 bandara di seluruh negeri untuk meningkatkan keamanan setelah menerima ancaman e-mail dari seseorang bahwa pesawat yang terbang dari Manila menuju beberapa tujuan wisata bisa meledak.
Meskipun ada peringatan, bandara internasional utama di Manila, dan dua maskapai penerbangan terbesarnya tetap beroperasi seperti biasa. Menteri Transportasi Filipina Jaime Bautista mengatakan, tidak ada penundaan penerbangan.
Polisi tambahan dengan mengerahkan anjing pelacak diturunkan di terminal Manila. Pihak berwenang, dan menambahkan bahwa ancaman tersebut sedang diverifikasi.
Otoritas Penerbangan Sipil (CAAP) mengatakan bandara-bandara pada Rabu telah diperintahkan untuk meningkatkan keamanan, setelah mendapat ancaman bom.
Ia menambahkan layanan lalu lintas udara menerima email anonim tentang ancaman terhadap penerbangan dari Manila ke Davao, Bicol dan kawasan wisata Palawan dan Cebu.
Dalam memo tertanggal 4 Oktober, yang baru dirilis ke media pada hari Jumat (6/10/2023), CAAP mengacu pada ancaman yang dikirim melalui email, yang pesannya tidak mengandung kata "bom" namun mengatakan sebuah pesawat akan meledak di bandara internasional Manila dan harap berhati-hati. "Wilayah Cebu, Palawan, Bicol dan Davao juga akan terkena dampaknya,” tulis pesan di email tersebut.
Kepala polisi Bandara Manila Jack Wanky membenarkan, bahwa ancaman tersebut dikirimkan sekitar pukul 8 pagi pada hari Rabu, tetapi dia mengaku skeptis terhadap hal tersebut. "Kemungkinan besar hoax. Tidak terjadi apa-apa, bandara terus berjalan normal,” ujarnya.
Eric Apolonio, juru bicara otoritas penerbangan mengatakan, ancaman tersebut adalah yang kedua di bandara Filipina sejak Senin, ketika sebuah penerbangan tujuan Manila membatalkan lepas landas di bandara Bicol setelah pilot menemukan secarik kertas di toilet pesawat dengan tulisan "BOMB ??" tertulis di atasnya.
Seluruh penumpang yang berjumlah 133 orang diperintahkan turun dari pesawat untuk menjalani pemeriksaan keamanan. Sementara itu, penerbangan yang masuk dikirim kembali ke Manila karena otoritas bandara Bicol menutup landasan pacu dan menghentikan operasi penerbangan, kata Apolonio.
Pihak berwenang kemudian menyimpulkan bahwa hal itu hanyalah sebuah lelucon dan pesawat diizinkan lepas landas hampir empat jam kemudian.
Komentar
Posting Komentar