Berkat Ahok, Pertamina Jadi BUMN Pertama yang Implementasikan E-Katalog LKPP
Jakarta, Beritasatu.com - PT Pertamina (Persero) telah menjadi BUMN pertama yang mengadopsi sistem E-Katalog dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam aktivitas pengadaannya.
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, pada Jumat (29/9/2023). Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina Persero Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), serta sejumlah pejabat eselon 1 dan 2 dari LKPP.
Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Hendi, menjelaskan bahwa terobosan ini merupakan langkah baru setelah sebelumnya sistem E-Katalog hanya berfokus pada pengadaan yang didanai oleh APBN/APBD di tingkat kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di Indonesia. Hendi berharap bahwa langkah Pertamina ini dapat menginspirasi BUMN lainnya untuk mengadopsi sistem E-Katalog.
"Selama ini, kami (LKPP) hanya berurusan dengan APBN dan APBD. Dengan Pertamina menjadi BUMN pertama yang menerapkan E-Katalog, semoga ini dapat menjadi contoh bagi yang lain," ujar Hendi di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
BACA JUGA
Hendi menjelaskan bahwa LKPP saat ini sedang mengupayakan penyelesaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengadaan Barang/Jasa Publik yang juga akan melibatkan BUMN. Ia menegaskan bahwa penggunaan sistem E-Katalog akan mempercepat proses pengadaan, menjadikannya lebih transparan, efisien, serta mendukung penggunaan produk dalam negeri dan keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMK) serta Koperasi.
Sebelumnya, dalam sambutannya saat penandatanganan nota kesepahaman, Hendi mengungkapkan apresiasinya terhadap peran Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia mengakui bahwa Ahok terus memberikan semangat kepada LKPP untuk mendorong implementasi E-Katalog di Pertamina.
"Bu Dirut, perjalanan menuju hari ini sebenarnya bisa dibilang tidak mudah juga, tetapi Pak Ahok terus menyemangati agar kita bersama dalam melewati hambatan-hambatan yang ada. Untuk itu saya ucapkan terima kasih," ungkap Hendi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada Hendi dan Ahok selaku Komisaris Utama yang telah memimpin inisiatif implementasi E-Katalog di Pertamina.
"Terima kasih karena telah membawa Pertamina ke level yang lebih baik, dalam hal efisiensi, tata kelola, dan transparansi," kata Nicke.
Nicke juga mengumumkan bahwa sistem E-Katalog akan diterapkan oleh grup Pertamina beserta semua anak perusahaannya, mengingat pengadaan di Pertamina memiliki porsi yang sangat besar.
"Pengadaan di Pertamina memiliki porsi yang sangat besar. Tahun lalu pendapatan kita mencapai Rp 1.200 triliun, angka ini sangat besar, terutama jika kita membahas biaya operasional dan belanja modal," tambah Nicke.
Tahun lalu, Pertamina berhasil membukukan pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang berdirinya perseroan. Perseroan membukukan laba bersih US$ 3,81 miliar atau Rp 56,6 triliun, naik 86% dibanding tahun 2021 sebesar US$ 2,05 miliar atau Rp 29,3 triliun.
Pendapatan Pertamina juga melejit, tahun 2022 mencapai US$ 84,89 miliar atau sekitar Rp 1.262 triliun naik hingga 48% dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 57,5 miliar.
Komentar
Posting Komentar