Duh, Paparan Timbal Industri di RI Rugikan Negara hingga Rp600 Triliun!
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F10%2F19%2Filustrasi_paparan_timbal_dari_cat_dinding.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Penggunaan timbal di Indonesia kerap ditemui di beberapa produk dan industri. Bahkan, hal ini ternyata bisa merugikan negara hingga 37,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp600,7 triliun (kurs Rp15.800).
Menurut Divisi Pediatri Lingkungan New York University, kerugian tersebut berasal dari kasus keracunan timbal.
Diketahui, angka secara global menunjukkan satu dari tiga anak terpapar oleh logam berat tersebut.
Untuk Indonesia, diperkirakan lebih dari 8 juta anak memiliki kadar timbal dalam darah di atas 5 mikogram per desiliter. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat dan pemerintah terkait paparan timbal dan dampaknya ke lingkungan hidup serta kesehatan untuk mencegah kontaminasi timbal ini perlu ditingkatkan.
Salah satunya dengan melalui kampanye yang akan dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Seminar Nasional bertajuk 'Menuju Masa Depan Lebih Hijau: Mengenal dan Mendukung Produk Nontimbal untuk Keberlanjutan Kesehatan dan Lingkungan' yang dilakukan hari ini, Kamis (19/10/2023).
Editor : Puti Aini Yasmin
Follow Berita iNews di Google News
Ketua Panitia Seminar Nasional Dirgahayu Maharestu mengungkapkan, logam berat timbal memiliki efek buruk bukan hanya pada manusia, tetapi juga lingkungan seperti air, tanah, dan juga udara.
"Jadi, seminar ini penting untuk mendorong penggunaan produk nontimbal sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan," tutur dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono menyambut baik kampanye yang diinisiasi oleh PT Timah Industri bersama Asean Vinyl Council (AVC) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
"Semoga mendapat hasil yang baik untuk keberlanjutan lingkungan dengan mengadaptasi nontimbal pada industri yang menghasilkan produk bagi masyarakat," ucapnya.
Editor : Puti Aini Yasmin
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar