Hamas Gunakan Senjata Baru Buatan Sendiri, Tembak Jatuh Target Israel- inews
Hamas Gunakan Senjata Baru Buatan Sendiri, Tembak Jatuh Target Israel
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F10%2F09%2Fhamas_serang_israel2_reu.jpg)
GAZA, iNews.id - Sayap militer Hamas Izzuddin Al Qassam memperkenalkan senjata baru dalam perang melawan Israel. Senjata itu berguna menangkal serangan-serangan udara Israel.
Koresponden Al Jazeera Jamileh Abu Zanoonad melaporkan dari Gaza, Al Qassam meluncurkan senjata baru sistem pertahanan udara yang dipanggul di bahu.
Video yang dirilis kelompok tersebut menunjukkan, personel Qassam menembakkan senjata yang dipanggul itu dan mengenai sasaran udara Israel.
“Mereka sedang berusaha membuktikan bahwa mereka berusaha sendiri dan akan berhasil,” kata Jamileh.
Sebelumnya seorang sumber Hamas mengatakan kepada Reuters, sekitar 1.000 pejuang Hamas terlibat dalam serangan Operasi Badai Al Aqsa pada Sabtu (7/10/2023). Mereka terdiri atas beberapa unit khusus yang satu sama lain saling mendukung.
Dia mengungkap ada beberapa unit pejuang Hamas yang menyerang Israel, yakni unit rudal yang menembakkan 5.000 roket ke wilayah Israel di hari itu. Serangan pertama dimulai sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
Roket-roket tersebut bertujuan memberikan efek kejut dan kebingungan di antara tentara dan warga Israel. Bukan hanya itu tembakan roket juga bertujuan memberi perlindungan serta mengalihkan perhatian bagi para pejuang Hamas yang menerobos pagar perbatasan.
Serangan dilakukan Unit Komando Darat berkekuatan 400 orang, menerobos pagar pembatas Gaza dengan Israel. Mereka menggunakan bahan peledak untuk membuka celah sehingga bisa menyusup ke wilayah Israel, demikian keterangan sumber tersebut.
Setelah itu beberapa orang menyeberang menggunakan sepeda motor. Selanjutnya buldoser digunakan untuk memperlebar lubang sehingga tim dapat memasuki wilayah Israel dengan kendaraan roda empat.
Komando tersebut bertugas menyerang garis pertahanan utama Israel, menyerbu barak tentara, dan merebut pangkalan serta markas besar operasi militer Israel di Gaza selatan.
Hamas juga menggunakan drone dalam Operasi Badai Al Aqsa, namun tidak untuk misi serangan, melainkan sebagai pengawasan di perbatasan.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News