IMF Dicurigai Menyelundup ke Capres Demi Setop Hilirisasi Jokowi - CNN Indonesia

 IMF Dicurigai Menyelundup ke Capres Demi Setop Hilirisasi Jokowi

2:05 Estimated 436 Words ID-ID Language

Sabtu, 21 Okt 2023 13:03 WIB

Menteri Investasi Bahlil mengaku curiga IMF akan menyusup ke capres 2024 demi menghentikan upaya hilirisasi sumber daya alam Indonesia. (REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku curiga International Monetary Fund (IMF) akan menyusup ke calon presiden di Pilpres 2024 mendatang. Ia menduga IMF bakal menyelundup demi menghentikan upaya hilirisasi sumber daya alam Indonesia.

Kecurigaan itu berdasarkan analisis tiga kelompok yang tak suka dengan hilirisasi versi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut pihak pertama yakni golongan yang gemar mendapat untung instan dari impor, sementara pihak kedua yakni pengusaha yang kerap mengekspor bahan mentah.

"Ada variabel ketiga. Ada negara-negara yang tidak ingin Indonesia maju. Itu yang saya contohkan seperti IMF," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal III 2023 di Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

"Tapi sekarang sudah minta maaf dia. Katanya ada kekeliruan dalam interpretasi di media, kata si direktur IMF," lanjut dia.

Lihat Juga :

Namun, Bahlil menilai IMF tidak akan berhenti ikut campur dalam kebijakan hilirisasi Indonesia. Ia mengaku masih tidak habis pikir dengan kajian lembaga keuangan internasional itu meski sudah sempat meminta maaf.

Bahlil kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa kajian IMF itu berisi permintaan agar Indonesia mempertimbangkan ulang larangan ekspor nikel. Bahkan, IMF meminta larangan itu tidak diperluas ke bahan mentah lain.

Padahal, menurut dia, IMF paham pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus karena inflasi bisa terkendali dan sedang melakukan transisi mendapatkan nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi.

"Maksudnya apa orang kayak gitu mau intervensi negara kita? Itu pasti ada sesuatu kayak gitu-gitu dan itu dia pasti akan masuk ke calon penguasa atau partai politik," ujar Bahlil.

"Hanya dua itu saja instrumennya. Kita tidak mau yang memimpin negara kita seperti itu," sambungnya.

Lihat Juga :

Bahlil pun menduga ada pihak yang memang tidak ingin hilirisasi berlanjut setelah era Presiden Jokowi berakhir. Ia menilai Indonesia akan kembali ke zaman seperti penjajahan Belanda.

Ia kemudian menyinggung bahwa Indonesia harus dipimpin oleh presiden yang berani dan punya keteguhan hati. Ia juga menyoroti potensi hilirisasi tidak dilanjutkan jika Indonesia dipimpin oleh orang yang tidak tepat.

"Sekarang ada orang yang masuk di salah satu calon presiden, mungkin, membuat program agar tidak melanjutkan hilirisasi. Ini bahaya ini. Itu tidak boleh negara kita dikendalikan orang-orang kayak gini. Presiden itu harus berani, punya keteguhan hati, dan tahu teknis," ucap dia.

IMF sebelumnya ramai disorot publik karena mempermasalahkan larangan ekspor nikel Cs yang diterapkan Indonesia. Bahkan, IMF juga meminta Presiden Joko Widodo melonggarkan larangan tersebut.

Namun, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva meluruskan sikap mereka kala bertemu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di KTT ASEAN Jakarta. Georgieva menyatakan bahwa IMF mau Indonesia melanjutkan kebijakan hilirisasi yang sudah dijalankan.

(frl/tsa)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya