:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F10%2F1696563948-1242x695.webp)
Denpasar, Beritasatu.com - Maraknya kasus perundungan atau bullying di kalangan pelajar menjadi perhatian serius yang harus disikapi. Menyadari situasi ini, jajaran kepolisian Denpasar melakukan penyuluhan kepada para pelajar sekolah dasar (SD) di Denpasar.
Melalui sosialisasi, anak-anak yang masih duduk di bangku SD mendapat peningkatan kesadaran dan pencegahan dalam upaya membentuk karakter yang lebih baik lagi.
Penyuluhan kepada siswa-siswi sekolah dasar di wilayah Denpasar Utara disampaikan Kasat Polair Polresta Denpasar, Kompol Raka Sugita didampingi Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit.
Menurut Kompol Raka Sugita, bullying menjadi permasalahan serius yang dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik, emosional dan psikologis.
"Polresta Denpasar berkomitmen untuk menghadirkan program-program preventif yang dapat mengarungi dan mencegah terjadinya tindakan perundangan dan kekerasan di lingkungan pendidikan," kata Kompol Raka Sugita, Jumat (6/10/2023).
Data dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), tercatat ada 23 kasus bullying di lingkungan sekolah dari bulan Januari hingga September 2023.
Menurut Kompol Raka, tidak hanya penyuluhan kepada anak tetapi peran guru dan orang tua juga mendapat perhatian dalam mewujudkan lingkungan belajar yang baik dan bebas bullying.
"Tentunya penting mengedukasi anak-anak tentang saling menghormati dan berbicara terbuka mengenai pengalaman di sekolah," tambah Kompol Raka.
Lebih lanjut Kapolsek Denpasar, Iptu I Putu Carlos Dolesgit berharap kerja sama antaar kepolisian dan sekolah mampu membuat situasi sekolah lebih aman dan menyenangkan.
"Mereka harapan bangsa dan aset bangsa sehingga kita juga perlu membangun dan menciptakan masa depan lebih baik bagi mereka," kata Iptu I Putu Carlos Dolesgit.
Komentar
Posting Komentar