Mesir Gerak Cepat Cegah Eksodus Pengungsi Palestina Imbas Perang By CNN Indonesia

 

Mesir Gerak Cepat Cegah Eksodus Pengungsi Palestina Imbas Perang

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Mesir khawatir perang Israel vs Hamas menyebabkan eksodus pengungsi ke Sinai. Foto: AFP/SAID KHATIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Mesir waswas perang antara milisi Palestina, Hamas, dengan Israel di Jalur Gaza berdampak ke Semenanjung Sinai, wilayah perbatasan Gaza dengan Mesir.

Sejumlah sumber keamanan Mesir mengatakan pemerintah Kairo tengah bergerak cepat mencegah eksodus atau perpindahan besar-besaran warga Palestina di Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai, usai Israel membom jalur penyeberangan keluar Gaza pada Selasa (10/10) lalu.

Dua sumber keamanan itu menyebut Mesir telah mendesak Israel untuk menyediakan jalan yang aman bagi warga sipil di Jalur Gaza. Mesir tak mau warga Gaza nantinya melarikan diri ke barat daya menuju Sinai.

Seiring dengan ini, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa eskalasi konflik di Gaza "sangat berbahaya". Ia juga mengatakan Mesir sedang mendorong solusi negosiasi guna mengatasi konflik Israel vs Hamas.

Menurut kantor berita negara, MENA, Sisi menegaskan Mesir tidak akan membiarkan masalah Israel dan Hamas diselesaikan dengan mengorbankan orang lain. Pernyataannya ini merupakan referensi yang jelas soal risiko perang yang akan membawa gelombang pengungsi dari Palestina ke Sinai.

Sejalan dengan ini, Ahmad Salem dari Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai melaporkan militer Mesir saat ini tengah mengambil posisi baru di dekat perbatasan dan berpatroli guna memantau kawasan tersebut.

Rafah merupakan satu-satunya perbatasan dan jalur penyeberangan yang memungkinkan warga Gaza menuju Sinai. Sejak 2007, orang-orang yang masuk dan keluar di area itu dikontrol ketat di bawah pembatasan Mesir dan Israel.

Menurut kantor kemanusiaan PBB, sekitar 800 orang meninggalkan Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah pada Senin (9/10), dan sekitar 500 orang telah memasuki kawasan tersebut.

Puluhan ribu warga Palestina pernah menyeberang ke Semenanjung Sinai setelah Hamas meledakkan lubang di dinding perbatasan pada 2008 silam.

Sinai juga pernah menjadi lokasi pemberontakan militan Islam satu dekade lalu. Karenanya, pemerintah Mesir sangat memperhatikan keamanan di sekitar Rafah.

Israel menggempur Jalur Gaza usai milisi Palestina di Gaza, Hamas, melancarkan serangan tak terduga dan bertubi-tubi ke sejumlah wilayah Israel pada Sabtu (7/10).

Hamas mengklaim Operasi Badai Al Aqsa yang dilakukannya itu demi membebaskan Palestina dari pendudukan negara Zionis tersebut.

Israel pun tak tinggal diam dan membombardir Hamas hingga kini. Ribuan orang baik prajurit maupun warga sipil tewas imbas serangan.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikelola Hamas, pemboman Israel pada Senin dan Selasa menghantam gerbang masuk Rafah dari sisi Palestina.

Sejumlah sumber Mesir pun melaporkan jalur itu juga ditutup dari sisi Mesir sehingga warga Palestina yang berencana ke Gaza dialihkan mundur ke kota utara Sinai Al Arish.

(blq/dna)

Baca Juga

Komentar