Pilihan

Pemimpin Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Tinggalkan Jalur Gaza By CNN Indonesia

 

Pemimpin Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Tinggalkan Jalur Gaza

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Protes warga Palestina di Tepi Barat atas aksi bombardir Israel ke Gaza. (REUTERS/MUSSA ISSA QAWASMA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di Gaza akan meninggalkan tempat mereka.

Hal itu diungkapkannya seiring rencana operasi besar-besaran militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) ke Gaza setelah ultimatum warga sipil agar mengungsi selama enam jam telah berakhir, Sabtu (14/10) petang waktu setempat.

"Keputusan kami adalah tetap di dalam tanah air kami," kata Haniyeh yang juga merujuk ke Mesir didorong jadi tujuan mengungsi warga Palestina seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/10) dini hari WIB.

Sebelumnya, setelah tenggat waktu ultimatum 6 jam selesai, dalam pernyataaannya militer Israel meminta mereka untuk tidak kembali ke Kota Gaza hingga waktu, "Ketika kami bilang sudah aman".

IDF menegaskan sebelumnya mereka meminta warga Gaza untuk mengungsi ke wilayah selatan adalah demi keselamatan mereka sendiri.

Mereka juga mengkritik Hamas yang meminta rakyat Gaza untuk tak mengungsi ke selatan.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang juga sekutu Israel mengimbau warga di Gaza melakukan evakuasi kek selatan melalui perbatasan Rafah, Mesir. AS disebut bekerja sama dengan Mesir, Israel, dan Qatar untuk membuka perbatasan Rafah selama jam yang terbatas itu pada Sabtu lalu.

"Kami telah menginformasikan kepada warga AS di Gaza kepada mereka yang bisa dikontak, jika mereka ingin selamat, mereka sebaiknya mendekati perbatasan Rafah," demikian juru bicara Kemenlu AS pada Sabtu lalu.

Pemerintah Federal AS memperkirakan jumlah orang yang memiliki dwikenegaraan Palestina-Amerika di Gaza mencapai 500 hingga 600 dari jumlah populasi Jalur Gaza sebanyak 2,3 juta warga.

Serangan fase lanjutan Israel dari 3 Front

Mengutip dari CNN, militer Israel menyatakan telah mempersiapkan Fase Lanjutan ke Gaza usai ultimatum 6 jam mengungsi selesai. Serangan fase lanjutan itu adalah gempuran dari seluruh front--udara, laut, dan darat--dengan operasi di darat secara signifikan untuk 'memburu' milisi Hamas di Gaza.

Sebelumnya, Israel telah menyiagakan prajurit dan alutsista, serta komando cadangannya di sepanjang perbatasan Hamas.

Perang Israel dan Palestina telah berlangsung sepekan terakhir. IDF memborbardir Gaza setelah milisi Hamas melakukan manuver ke dalam wilayah Israel sebelumnya.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek