Polisi Hadapi Kendala Ungkap Kasus Kematian Siswa Pesilat di Kediri By BeritaSatu

 

Polisi Hadapi Kendala Ungkap Kasus Kematian Siswa Pesilat di Kediri

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra
Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra

Kediri, Beritasatu.com - Dua minggu setelah kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang siswa pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kediri, Jawa Timur, polisi mengakui proses penyelidikan masih belum menemukan titik terang. Ada beberapa kendala yang dihadapi selama proses penyelidikan kasus ini.

"Kami meminta doa dan dukungan dari masyarakat karena kami menghadapi beberapa kendala, tetapi kendala ini tidak akan menghentikan kami, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini," kata Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra, Selasa (17/10/2023).

Teddy Chandra menyampaikan, selama proses penyelidikan, jumlah saksi yang diperiksa telah meningkat dari awalnya enam orang menjadi 15 orang.

"Hingga saat ini kami telah memeriksa sekitar 15 orang saksi, sementara beberapa hal lainnya masih dalam proses penyelidikan yang belum dapat kami ungkapkan," ungkapnya.

Meskipun identitas pelaku masih belum terungkap, Teddy menegaskan kasus ini tetap menjadi perhatian dan prioritas bagi aparat kepolisian. Gelar perkara kasus tersebut telah dilakukan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.

"Polres Kediri Kota bekerja sama dengan Polda Jatim dalam upaya untuk mengungkap perkara ini," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, korban dengan inisial AWP mengalami penganiayaan pada Rabu (4/10/2023) di Jalan Inspeksi Brantas, Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri.

Informasi awal menyebutkan penganiayaan tersebut terjadi karena adanya saling pandang antara korban dan pelaku. Korban yang berasal dari Trenggalek, akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya