Smelter Baru Nyaris Rampung, Freeport Tegas Dukung Hilirisasi - Beritasatu

 

Smelter Baru Nyaris Rampung, Freeport Tegas Dukung Hilirisasi

Selasa, 24 Oktober 2023 | 23:43 WIB
Penulis: Celvin M Sipahutar | Editor: HE
Deputy Managing Editor Investor Daily Euis Hartati (kiri) bersama (ki-ka) Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makassau, Presiden Director of PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan President Director of PT Trimegah Bangun Persada Tbk Roy Arman Arfandy, menjadi pembicara saat Session 4, Special Session 2: Mineral Resources: Backbone of Indonesia's Economy dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023, di Taman Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.
Deputy Managing Editor Investor Daily Euis Hartati (kiri) bersama (ki-ka) Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makassau, Presiden Director of PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan President Director of PT Trimegah Bangun Persada Tbk Roy Arman Arfandy, menjadi pembicara saat Session 4, Special Session 2: Mineral Resources: Backbone of Indonesia's Economy dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023, di Taman Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023. (Beritasatu.com / David Gita Roza)

Jakarta, Beritasatu.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan komitmennya untuk mendukung strategi pemerintah dalam program hilirisasi bahan mineral mentah di Indonesia. Hal ini ditunjukkan Freeport dengan menggenjot penyelesaian proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaganya yang terbaru.

ADVERTISEMENT

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan, saat ini pembangunan smelter baru Freeport yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik nyaris rampung. Pembangunan smelter itu sudah mencapai 80% dan siap beroperasi pada Mei 2024.

BACA JUGA

"Intinya adalah (hilirisasi) kita lakukan terus. Sudah kita lakukan dan kita akan lanjutkan, dan sekarang tahapannya smelter baru yang sedang kita bangun sudah 80% progresnya," kata Tony dalam forum BNI Investor Daily Summit 2023 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Senin (24/10/2023).

Lebih jauh, Tony menyebut bahwa pada Desember 2024, smelter tersebut sudah full capacity production. Artinya, produk-produk yang diolah Freeport bakal "naik level" sehingga bisa berkontribusi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

"Kalau itu (smelter baru) sudah tercapai, berarti 100% dari produk PT Freeport Indonesia itu akan betul-betul murni menjadi 100% metal, yaitu tembaganya menjadi katoda tembaga, emasnya menjadi emas batangan, peraknya menjadi perak batangan. Perak murni, emas murni, dan tembaga murni juga. Itulah prosesnya yang sudah kita lakukan sekarang," jelasnya.

Tony juga memberikan penjelasan mengapa smelter membutuhkan waktu sebelum bisa produksi secara maksimal. Menurutnya, smelter ini merupakan fasilitas pengolahan dan pemurnian yang lebih rigid.

"Smelter ini lebih rigid. Begitu mulai operasi, bukan berarti sudah produksi katoda tembaga, belum. Masih perlu warm up dulu, dan lain sebagainya. Kemudian setelah beberapa minggu, baru bisa mulai produksi pertama. Feeding konsentratnya baru masuk dan itu enggak bisa langsung full capacity, itu perlu waktu bertahap dan waktunya itu kira-kira sekitar 5-6 bulan bisa mencapai kapasitas 100%," jelasnya.

BACA JUGA

Nantinya, proyek smelter senilai US$ 3 miliar ini akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun menjadi 600.000 ton katoda tembaga per tahun. Smelter ini juga akan menghasilkan 35-50 ton emas dan 100-150 ton perak per tahun.

Ini merupakan smelter kedua yang dimiliki PTFI setelah smelter pertama dibangun PTFI pada 1996, dan dikelola oleh PT Smelting yang juga berlokasi di Gresik. PT Smelting mampu memurnikan dan mengolah 1 juta ton konsentrat tembaga menjadi 300.000 ton katoda tembaga setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan produksi di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga

Komentar