WNI Ungkap Gaza Krisis Air Minum di Tengah Perang Lawan Israel
Aktivis dari Nusantara Palestina Center, Abdillah Onim, menyebut negara tersebut mengalami krisis air minum di tengah perang antara kelompok militan Hamas dan Israel.
Hal tersebut diungkapkan ketika warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Palestina itu menggelar pertemuan virtual via Zoom bersama Universitas Islam Indonesia (UII).
"Gaza dalam situasi krisis air minum karena kran air yang bersumber dari Israel ke Gaza itu sudah ditutup. Sehingga, saat ini Gaza dalam krisis air minum," kata Abdillah Onim pada Selasa (10/10).
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Luar Negeri (Kemlu), saat ini terdapat 45 WNI di Palestina. Sebanyak 10 orang di antaranya berada di Gaza.
Ia mengatakan kondisi para WNI dalam keadaan baik meskipun tidak bisa bertemu langsung dengan yang lain..
"Sampai dengan saat ini, kami WNI yang ada di Gaza dalam keadaan baik-baik saja," ungkapnya.
Onim rutin menjalin komunikasi dengan WNI lain di Gaza guna mengetahui kondisi dan kebutuhan satu sama lain di tengah situasi perang.
"Salah satu komunikasi pada saat terjadi peperangan itu saya komunikasi dengan teman-teman karena saya tidak bisa keluar," ujarnya.
"Tentunya saya ingin mengetahui apa sih kabarnya, itu tidak bisa. Saya buka pintu saja itu sangat berbahaya untuk menghindari rekaman pesawat drone dari penjajah (Israel)," sambungnya.
Selain itu, Onim juga aktif mencari tahu kondisi WNI yang tinggal di sekitar rumah sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara.
WNI itu, kata Onim, dalam keadaan selamat meskipun kondisi rumah sakit tersebut mengalami kerusaan akibat serangan bom.
"Kemarin ada rudal yang jatuh di RS Indonesia. Alhamdulillah WNI yang ada di sana itu jaraknya cuma sekitar beberapa meter dari bom," katanya.
"Alhamdulillah masih dilindungi Allah SWT dan yang terkena itu cuma kendaraan mereka, hancur terbakar. Alhamdulilllah RS utuh, alhamdulillah relawan MER-C Indonesia aman, sehat walafiat," imbuhnya.
Selain itu, Onim mengimbau kepada para WNI yang berada di Palestina agar tidak melakukan banyak aktivitas di luar rumah.
"Saya katakan mohon untuk sementara tidak beraktivitas dan tidak melakukan kunungan ke tempat lain karena situasinya memang terparah saat ini," imbaunya.
Untuk sekarang ini Onim dan keluarga masih di Gaza. Ia bertahan demi tugas-tugas kemanusiaan, serta menjadi salah satu penyambung komunikasi antara para WNI di Gaza dengan Menlu Retno Marsudi, para dubes di Mesir, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Gaza tengah memanas usai pasukan Israel dan Hamas saling serang sejak akhir pekan lalu.Hamas mengklaim mereka menyerang Israel untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.
Pasukan Israel lalu membalas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi yang diklaim untuk menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Komentar
Posting Komentar