24 Pasien Meninggal dalam 48 Jam setelah Penyerbuan Israel di RS Al Shifa - Beritasatu

24 Pasien Meninggal dalam 48 Jam setelah Penyerbuan Israel di RS Al Shifa

Sabtu, 18 November 2023 | 08:12 WIB
Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel, terbaring di lantai di Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza.
Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel, terbaring di lantai di Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza. (AP / AP)

Gaza, Beritasatu.com – Sebanyak 24 pasien meninggal di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza utara dalam dua hari terakhir, setelah penyerbuan pasukan Israel. Informasi itu diungkapkan seorang pejabat rumah sakit dan otoritas kesehatan Palestina di Gaza, Jumat (17/11/2023).

ADVERTISEMENT

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan, 24 pasien meninggal dalam 48 jam terakhir karena pemadaman listrik di rumah sakit tersebut, yang tidak berfungsi sejak akhir pekan lalu karena kekurangan bahan bakar.

BACA JUGA

“24 pasien telah meninggal dalam 48 jam terakhir karena peralatan medis penting berhenti berfungsi akibat pemadaman listrik,” kata juru bicara otoritas kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra.

ADVERTISEMENT

Direktur RS Al Shifa Muhammad Abu Salmiya mengatakan kepada Al Jazeera, sebanyak 22 pasien meninggal dalam semalam.

Fasilitas kesehatan tersebut telah menjadi fokus serangan darat Israel di Gaza utara, dengan pasukan khusus menyisir rumah sakit sejak Rabu di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional mengenai nasib ratusan pasien dan ribuan warga sipil yang mencari perlindungan di sana.

Israel menuduh pejuang Hamas menggunakan kompleks terowongan di bawah rumah sakit untuk melancarkan serangan. Hamas dan pejabat rumah sakit telah berulang kali membantah klaim tersebut.

Israel mengatakan, pasukannya telah menemukan sebuah kendaraan dengan sejumlah besar senjata, dan sebuah bangunan bawah tanah yang disebut terowongan Hamas, setelah dua hari menggeledah lokasi tersebut.

Tentara Israel juga mengatakan, mereka menemukan mayat dua sandera di gedung-gedung terdekat, meski itu bukan di dalam area rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, penyerbuan Israel ke RS Al Shifa telah menghancurkan layanan medis di rumah sakit tersebut. PBB memperkirakan ada 2.300 pasien, staf, dan pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit itu sebelum pasukan Israel menyerbu.

BACA JUGA

Staf RS Al Shifa mengatakan, seorang bayi prematur meninggal di rumah sakit pada hari Jumat, bayi pertama yang meninggal di sana dalam dua hari sejak pasukan Israel menyerbu.

Abu Salmiya mengatakan, rumah sakitnya telah menjadi penjara dan kuburan massal bagi semua orang di dalamnya. “Kami tidak punya apa-apa, tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air. Setiap menit berlalu, kita kehilangan nyawa. Semalam, kami kehilangan 22 orang,” katanya.

Baca Juga

Komentar